Liputan6.com, Jakarta - Awal Januari 2020, media massa langsung diramaikan pemberitaan kematian Lina Jubaedah, mantan istri komedian Sule. Kematiannya menjadi ramai diperbincangkan lantaran kencang berhembus isu bahwa Lina Jubaedah meninggal dunia karena diracun. Tak sampai sebulan usia kematian Lina, polisi membeberkan hasil autopsi terhadap jenazah Lina Jubaedah.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga kala itu mengatakan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada jenazah Lina.
Baca Juga
Advertisement
Dia juga mengatakan, dari hasil visum didapat keterangan bahwa kondisi jenazah Lina dalam keadaan sudah membusuk.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pada organ dalam ditemukan penyakit dalam, hipertensi," ujar Erlangga, Jumat (31/1/2020).
"Dari hasil visum atau et repertum didapat keterangan bahwa kondisi jenazah dalam keadaan sudah membusuk. Kedua, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Jadi saya ulangi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso.
Selain itu, Erlangga menyebut, kematian Lina Jubaedah juga bukan karena diracun.
"Kemudian pada pemeriksaan toksikologi yang dilakukan oleh teman-teman dari laboratorium forensik tidak ditemukan adanya zat beracun pada sampel dari korban," katanya.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Kesaksian Warga yang Memandikan Jenazah Lina
Sebelum polisi merilis hasil autopsi, pemeriksaan panjang telah dilakukan. Penyidik Satreskrim Polrestabes Bandung bahkan sampai memanggil warga yang turut memandikan jenazah Lina.
Sekurangnya empat ibu-ibu RW 08 Kelurahan Sekejati mendatangi gedung Satreskrim, Sabtu (11/1/2020). Mereka tiba sekitar pukul 09.30 WIB dan keluar pada pukul 15.00 WIB.
Juru bicara warga RW 08 Kelurahan Sekejati, Winarno Jati menerangkan, pemanggilan keempat warga berdasarkan keperluan pendalaman informasi kematian Lina. Para ibu-ibu tersebut merupakan anggota DKM Masjid Al Muhajirin.
"Kemarin dipanggil tapi memang sekarang sudah kita penuhi sehubungan dengan meninggalnya ibu Lina Jubaedah. Ada Ibu Eti, Bu Lia, Bu Kosim, dan Bu Yayah yang dimintai keterangan," ujar Winarno.
Winarno menjelaskan, keempat ibu-ibu yang memandikan jenazah Lina sudah memberikan keterangan sesuai dengan apa yang dilihat dan dirasakan terhadap jenazah almarhum kepada penyidik. Kesimpulannya, tidak ada sesuatu yang ditemukan janggal dalam tubuh Lina.
Berdasarkan keterangan warga yang memandikan jenazah Lina, kata dia, ada tiga tahap yang dilakukan. Awalnya yaitu persiapan sebelum dimandikan, jenazah terlebih dulu dipotong bagian kuku.
"Memang di sana ditemukan kuku almarhum membiru. Selebihnya sampai kemudian dimandikan dan dikafani ini berjalan dengan lancar. Tidak ada sesuatu yang ditemukan, artinya tidak ada hal-hal yang selama ini di media ramai (lebam)," katanya.
Sebelumnya, penyanyi Rizky Febian melaporkan ke polisi terkait kejanggalan kematian sang ibunda, Lina Jubaedah, yang juga mantan istri komedian Sule.
Menurut Rizky, dia melaporkan hal itu untuk mengetahui penyebab kematian sang ibunda.
Namun belakangan tersiar kabar jika ada luka lebam di tubuh Lina. "Dari tim yang memandikan jenazah tidak ada ditemukan hal yang janggal dan semuanya mengatakan badan almarhum baik," ujar Winarno.
Lina Jubaedah meninggal dunia pada Sabtu (4/1/2020). Sebelum sampai ke Rumah Sakit Al Islam, nyawa Lina sudah tiada. Jenazahnya lalu dibawa ke rumah duka di Jalan Neptunus Tengah, Margahayu, Kota Bandung.
Sebelum dibawa ke pemakaman keluarga di Sekelimus, Rizky ikut mensalatkan Lina di Masjid Al Muhajirin.
Dalam keterangan empat ibu-ibu kepada penyidik, Winarno menyebut ada sekitar 18 pertanyaan.
Winarno menjelaskan, selain warga yang memandikan, proses pemandian jenazah juga disaksikan keluarga Lina.
"Yang menyaksikan ada suami almarhum Pak Teddy Pardiyana, Rizky Febian dan Putri Delina juga ikut menyaksikan dan dekat dengan jenazah," ujarnya.
Advertisement