Kuba Tak Lagi Gunakan 2 Jenis Mata Uang Mulai Januari 2021

Presiden Miguel Diaz-Canel mengumumkan bahwa Kuba akan merapihkan sistem moneternya sehingga hanya akan ada satu mata uang yang digunakan.

Oleh DW.com diperbarui 12 Des 2020, 08:01 WIB
Ilustrasi mata uang Kuba | Via: wbur.org

Jakarta - Kuba menggunakan dua jenis mata uang yakni Kuba Peso (CUP) dan Kuba Convertible Peso (CUC).

Namun pemerintahnya telah mengumumkan bahwa negara tersebut akan menyatukan dua mata uangnya. Presiden Miguel Diaz-Canel mengumumkan Kuba akan menyatukan sistem moneternya pada 1 Januari 2021, sehingga nantinya hanya Kuba Peso (CUP) yang akan berlaku. 

Melansir DW, Jumat (11/12/2020), Diaz-Canel mengakui bahwa penyatuan mata uang adalah "salah satu tugas yang paling kompleks" yang dihadapi negaranya.

"Kami mempertimbangkan persyaratan yang telah dipenuhi untuk mengumumkan dimulainya reformasi mulai 1 Januari 2021, dengan nilai tukar tunggal 24 Kuba Peso untuk satu dolar Amerika Serikat (AS)," kata Diaz-Canel.

Sejumlah pejabat pemerintahan selama beberapa tahun telah mengakui kesulitan memiliki dua mata uang dan pertukaran yang berbeda tarif, tetapi mereka tidak bergerak banyak untuk memberlakukan reorganisasi karena kekhawatiran tentang potensi dampak negatif yang ditimbulkan, termasuk inflasi.


Sempat Tertunda

Bendera Kuba. (Freepik)

Upaya reformasi yang telah diumumkan beberapa tahun lalu namun berulang kali ditunda, sebenarnya bertujuan agar investor asing dapat lebih mudah berbisnis di Kuba.

Langkah penyatuan mata uang tersebut "akan menempatkan negara dalam kondisi yang lebih baik untuk transformasi yang dibutuhkan dengan memperbarui model ekonomi kita," papar Diaz-Canel. Meskipun ia juga mengakui perubahan tersebut tidak akan menjadi "solusi ajaib untuk semua masalah."

Penundaan penyatuan mata uang selama bertahun-tahun disebabkan oleh pihak berwenang yang menunggu waktu terbaik untuk melakukan perubahan dan karena ekonomi Kuba juga diperkirakan akan terkontraksi sebesar 8 persen tahun ini, menurut Komisi Ekonomi PBB untuk Amerika Latin.

Reformasi mata uang terjadi setelah Kuba memperkenalkan kembali dolar pada Oktober 2019, diikuti oleh sejumlah toko yang menjual berbagai peralatan dan makanan, yang hanya menerima mata uang itu, sehingga nilai CUP menderita terhadap mata uang yang kuat ini. Selain itu, perusahaan negara, yang menerima penurunan tarif satu CUP per dolar, akan mengalami kenaikan biaya produksi yang menyebabkan kenaikan harga.

Pemerintah telah mengumumkan kenaikan gaji yang signifikan untuk mengimbangi ekspektasi inflasi yang tinggi.

Kebanyakan orang Kuba menggunakan Kuba Convertible Peso (CUC) atau peso biasa, mata uang yang lebih kuat diperkenalkan sebagai pengganti dolar yang diperdagangkan di pasar gelap selama krisis ekonomi pasca-Soviet di negara itu pada 1990-an.

Seiring waktu, pemerintah komunis menggunakan kedua mata uang tersebut untuk menetapkan harga yang sangat rendah untuk barang dan jasa, hingga menciptakan distorsi yang menghambat pertumbuhan ekonomi. 

Kuba menderita krisis ekonomi yang parah yang timbul dari penggunaan dua mata uang. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya