15 Tahanan Korupsi Jatim Terpapar COVID-19, Terdeteksi Usai Coblosan Pilkada

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jatim, Anggara Suryana Gara menuturkan, 15 tahanan positif COVID-19 dipisahkan dari tahanan lainnya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 11 Des 2020, 17:56 WIB
Ilustrasi corona covid-19 (Foto: Pixabay/fernando zhiminaicela)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jatim, Anggara Suryana Gara membenarkan sebanyak 15 tahanan perkara korupsi yang ditahan di Rumah Tahanan Kelas I Surabaya cabang Kejaksaan Tinggi Jawa Timur terkonfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19

"Ke 15 tahanan tersebut terpapar berdasarkan hasil tes usap atau swab test usai mencoblos Pemilihan Kepala Daerah pada Rabu, 9 Desember kemarin," tutur dia, Jumat (11/12/2020). 

15 tahanan yang positif COVID-19 itu, menurut Angga, dipisahkan dari tahanan lain yang hasil tes usap nya negatif. Mereka juga ditangani secara khusus layaknya pasien COVID-19 di luar rutan. 

Angga mengaku tidak tahu apakah di antara 15 tahanan positif itu memiliki riwayat penyakit penyerta atau tidak. "Tapi kondisinya baik semua. Mereka OTG (orang tanpa gejala)," ujar dia. 

Selain memisahkan tahanan positif dengan yang negatif, semua petugas rutan dan Kejaksaan yang hadir pada saat pemungutan suara di Rutan Kejati juga dites usap. Hasilnya negatif COVID-19

"Seluruh lingkungan rutan dan Kejati juga sudah disterilkan dengan dilakukan penyemprotan (disinfektan)," kata Angga. 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Bagaimana Sidang 15 Tahanan?

Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Sidang perkara ke-15 tahanan itu tentu saja bakal tertunda karena tahanan terpapar COVID-19. Terkait hal itu, Angga mengatakan jaksa yang menangani perkara mereka akan mengkoordinasikan dengan pihak pengadilan. 

"Data rincinya (perkara apa saja) saya belum pegang," kata mantan Kasi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Tanjung Perak itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya