Polda Jabar Panggil Ridwan Kamil soal Kerumunan di Megamendung 16 Desember

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Patoppoi mengatakan, pemeriksaan para pejabat daerah tersebut direncanakan digelar pada pekan depan.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 11 Des 2020, 22:43 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberi sambutan dalam penandatanganan MoU antara Pengembang Indonesia dengan bank bjb perihal Program Rumah Subsidi untuk Guru dan Tenaga Kependidikan, di Sekolah Cakra Buana Kota Depok (25/11/2020). (Foto: Humas Jabar)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Jawa Barat terus melanjutkan proses hukum terkait kegiatan Rizieq Shihab di Megamendung dengan berencana melayangkan panggilan klarifikasi kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Bogor Ade Yasin. 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Patoppoi mengatakan, pemeriksaan para pejabat daerah tersebut direncanakan digelar pada pekan depan. 

"Bupati Bogor diperiksa pada 15 Desember, dan Gubernur Jabar diperiksa pada 16 Desember," kata Patoppoi dikutip dari Antara, Bandung, Jumat (11/12/2020).

Kali ini pemeriksaan itu bakal digelar di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat. Sebelumnya pemeriksaan terhadap sejumlah orang terkait perkara tersebut dilaksanakan di Polres Bogor. 

"Iya betul, pemeriksaannya digelar di Polda Jawa Barat," kata Patoppoi. 

Sejauh ini perkara dugaan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 dalam kegiatan Rizieq Shihab di Megamendung, Kabupaten Bogor itu sudah naik ke tahap penyidikan. Meski demikian, pihak Polda Jawa Barat belum menetapkan tersangka atas perkara itu. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Rizieq Shihab Dipanggil Ulang

Rizieq Shihab dijadwalkan diperiksa pada Kamis (10/12) lalu di Polda Jawa Barat, juga belum memenuhi panggilan kepolisian. Sehingga pihak kepolisian menyatakan bakal melakukan panggilan kembali kepada tokoh Front Pembela Islam (FPI) itu. 

Kerumunan di Megamendung itu terjadi pada Jumat (13/11) lalu. Dalam kegiatan itu, polisi menyatakan ada sekitar 3.000 orang yang hadir dan diduga mengabaikan protokol kesehatan COVID-19.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya