Rizieq Shihab: Polisi Tidak Perlu Kerahkan Pasukan untuk Menjemput

Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab meminta kepolisian tidak bersikap berlebihan terkait rencananya kehadiranya ke Polda Metro Jaya.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 12 Des 2020, 08:48 WIB
Pimpinan FPI, Muhammad Rizieq Shihab usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim, Jakarta, Rabu (23/11). Rizieq diperiksa sebagai saksi ahli dalam kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Ahok. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab meminta kepolisian tidak bersikap berlebihan terkait rencananya kehadiranya ke Polda Metro Jaya. Rizieq menilai, tidak perlu untuk mengerahkan kekuatan secara berlebihan.

"Menurut saya tidak perlulah ada penjemputan, tidak perlu ada pengerahan pasukan itu hanya akan mengeluarkan biaya yang banyak kemudian ditambah lagi juga menguras tenaga," kata Rizieq Shihab dalam rekaman video yang ditayangkan FrontTV seperti dikutip Liputan6.com, Sabtu (12/12/2020).

Menurut Rizieq, pengerahan pasukan berpotensi menimbulkan kerumunan dan tidak menyita perhatian masyarakat.

Rizieq Shihab mengaku khawatir ada pihak ketiga yang memanfaatkan momentum sehingga bisa menimbulkan kegaduhan.

"Yang paling berbahaya adalah mengundang perhatian masyarakat sehingga nanti terjadi kerumunan nah begitu terjadi kerumunan nanti ada pihak ketiga sebagai provokator membuat kegaduhan kan ini akhirnya bisa merugikan kita semua," ucap dia.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pastikan Penuhi Panggilan Polisi

Rizieq mengkonfirmasi akan hadir ke Polda Metro Jaya pada Sabtu 12 Desember 2020. Dia didampingi oleh penasihat hukum untuk memenuhi panggil pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan.

"Jadi sekali lagi ulangi kepada Polda Metro Jaya tidak perlu mengerahkan pasukan apalagi secara berlebihan karena akan mengudang perhatian, kerumunan maka bisa memberikan kesempatan ke pihak ketiga (provokator) untuk membuat kegaduhan kalau ini terjadi kita semua rugi," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya