Liputan6.com, Jakarta Menko Polhukam Mahfud Md mengaku dirinya sempat menawarkan membuka dialog dengan Muhammad Rizieq Shihab (MRS). Hal itu diungkap Mahfud melalui Twitter pribadinya, @mohmahfudmd hari ini, Sabtu 12 Desember 2020.
"Sebenarnya, malam sebelum MRS mendarat, tgl 9/11/2020 jam 19, saya mengundang Tim Hukum MRS (Sugito dan Ari), saya ngajak diatur silaturrahim di tempat netral untuk berdialog dengan MRS," tulis Mahfud, seperti dikutip Liputan6.com, Sabtu (12/12/2020).
Advertisement
Ajakan tersebut lanjut Mahfud semata-mata demi membicarakan soal kebaikan bangsa saat kepulangan Rizieq Shihab. Pertemuan tersebut juga akan membahas perihal keumatan.
"Untuk menjaga negara dan umat bersama demi kebaikan rakyat dan umat," imbuh dia.
Namun tak disangka, menurut Mahfud, ajakannya berbuah pahit. Rizieq Shihab malah mengajukan sejumlah syarat yang dirasa tidak masuk akal.
"Tapi apa jawabnya? Hari pertama dia berpidato lantang, mau rekonsiliasi dengan syarat pemerintah membebaskan terpidana teroris, melepas tersangka tindak pidana dengan nama-nama. Loh, belum silaturrahim sudah minta syarat tinggi," heran Mahfud.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tidak Akan Rekonsiliasi dengan FPI
Karenanya dengan kenyataan tersebut, Mahfud menegaskan tidak akan berencana melakukan rekonsiliasi dengan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut.
"Maka saya tegaskan, pemerintah tak berencana rekonsiliasi dengan MRS," ujar Mahfud Md.
Advertisement