Cek Fakta: Benarkah Vaksin Covid-19 Bikin Wanita Mandul? Simak Penelusurannya

Muncul isu kalau vaksin virus corona covid-19 punya dampak buruk untuk wanita. Disebutkan vaksin covid-19 bisa membuat wanita menjadi mandul.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 12 Des 2020, 18:54 WIB
Tidak benar vaksin covid-19 bisa bikin wanita menjadi mandul (Twitter)

Liputan6.com, Jakarta Di Twitter, muncul isu kalau vaksin virus corona covid-19 punya dampak buruk untuk wanita. Disebutkan vaksin covid-19 bisa membuat wanita menjadi mandul.

Salah satu akun Twitter yang mengklaim vaksin covid-19 bisa menyebabkan wanita mandul adalah @FineTunedFoto. Dia mengunggah klaim tersebut pada 8 Desember 2020.

Begini narasinya:

"Head of Pfizer Research: Covid Vaccine is Female Sterilization".

Akun itu juga mengunggah foto sebuah artikel dengan narasi sebagai berikut:

"Ketua Tim Peneliti Pfizer: Vaksin Covid-19 Dapat Menyebabkan Kemandulan bagi Perempuan

Vaksin tersebut mengandung protein Spike yang disebut sebagai syncytin-1, dan berperan penting dalam pembentukan plasenta bagi perempuan.

Jika vaksin ditujukan untuk memperkuat sistem daya tahan tubuh manusia terhadap protein Spike, maka vaksin juga akan mempengaruhi sistem daya tahan tubuh perempuan untuk menyerang syncytin-1, yang akan menyebabkan kemandulan bagi perempuan dalam jangka waktu yang tidak dapat ditentukan."

Lalu, benarkah klaim yang menyebut vaksin covid-19 bisa membuat wanita mandul?

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menelusurinya melalui mesin pencari Google, dengan kata kunci: "Head of Pfizer Research: Covid Vaccine is Female Sterilization".

Hasil penelusuran menyebutkan ada banyak media kredibel yang membahas klaim ini. Salah satunya adalah PolitiFact dalam artikel berjudul: "No, Pfizer’s head of research didn’t say the COVID-19 vaccine will make women infertile".

Artikel itu mengambil penjelasan dari Brent Stockwell, seorang profesor yang mempelajari jaringan penyakit dan alat kimia dan biologi di Universitas Columbia. Stockwell memastikan klaim vaksin covid-19 membuat wanita mandul adalah salah.

"Setiap petunjuk kemiripan antara syncytin-1 dan protein lonjakan SARS-CoV-2 (yang digunakan sebagai bagian dari vaksin) sangat jauh," katanya.

"Hampir tidak ada bagian dari dua protein yang bahkan samar-samar atu serupa, dan mereka jauh lebih berbeda daripada yang dibutuhkan untuk reaktivitas silang tanggapan kekebalan," ujar Stockwell menambahkan.

Hasil penelusuran juga mengarahkan ke situs AFP Fact Check dengan judul artikel: "Covid-19 vaccine not shown to cause female sterilization". Artikel ini dipublikasikan pada 10 Desember 2020.

Dalam artikel AFP Fact Check, Profesor Mikrobiologi dari Universitas York, Dasantila Golemi-Kotra, menjelaskan bahwa vaksin mRNA hanya memperkuat sistem daya tahan tubuh manusia terhadap protein Spike yang terkandung dalam virus SARS-CoV-2 dan tidak akan menyerang protein lain yang terkandung dalam tubuh manusia.

Artikel ini juga mengambil pernyataan dari juru bicara Pfizer, Dervila Keane. Dia menyatakan bahwa kandungan syncytin-1 dalam protein Spike hanya berjumlah 4 asam amino. Jumlah tersebut terlalu sedikit untuk menyebabkan auto-imun terhadap protein pembentuk plasenta.

 


Kesimpulan

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Klaim yang menyebut vaksin covid-19 bisa menyebabkan wanita menjadi mandul adalah salah. Sebab, tidak ada bukti kuat yang bisa membuat wanita menjadi mandul karena vaksin covid-19.

 


Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya