Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan optimis ekonomi Indonesia bisa melampaui negara tetangga. Hal ini merujuk pada tren digitalisasi UMKM di Indonesia yang terus meningkat.
Luhut menilai, peran penting platform e-commerce menjadi hal yang cukup vital dalam proses digitalisasi UMKM di Tanah Air. Pemerintah sendiri menargetkan setidaknya 50 persen UMKM bisa go digital pada 2021.
Advertisement
"Setidaknya, 30 juta dari 60 juta UMKM akan masuk ke dalam ekosistem digital ini," ujar Luhut dalam dalam Webinar - Kerja Bareng Untuk Negeri, Sabtu (12/12/2020).
Luhut memaparkan, pada tahun 2025 nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi akan mencapai lebih dari USD 135 miliar. Dengan demikian, sambungnya, Indonesia bakal menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di ASEAN jauh melampau negara lain seperti Singapura dan Malaysia.
Oleh sebab itu, pemerintah terus mendorong digitalisasi UMKM melalui sejumlah kebijakan. "Di antaranya adalah melalui penyediaan basis data yang kuat, pemberian pelatihan bagi para pelaku UMKM, promosi produk hingga akses permodalan bagi seluruh UMKM," kata Luhut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3,4 Juta UMKM Go Online Lewat Bangga Buatan Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan target program 3 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) go online melalui program Bangga Buatan Indonesia (BBI) sudah tercapai. Sebab, Desember ini sudah ada 3,4 juta UMKM yang memasuki ekosistem digital.
"Sekarang 3,4 juta UMKM pada minggu lalu Desember sudah ada di ekosistem digital. Tapi kita harapkan bisa tingkatkan lagi di akhir tahun ini agar melebihi target," ujarnya dalam webinar bertajuk "Kerja Bareng Untuk Negeri", Sabtu (12/12).
Luhut mengungkapkan, tingginya antusias pelaku UMKM untuk go online tak lepas dari berbagai keuntungan yang diperoleh. Salah satunya akses pemasaran yang lebih luas. "Ayo kita terus dorong agar masuk online, karena ini sangat efisien," imbuh dia.
Lebih lanjut, dia juga meminta pelaku UMKM di tanah air untuk lebih berinovasi agar menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi. Salah satunya dengan menghasilkan packaging atau kemasan produk yang lebih menarik sepertinya hal nya yang dilakukan oleh UMKM di Jepang ataupun Bali.
"Temen-temen UMKM di Jepang packaging itu betul-betul menarik. Tapi istri saya juga kemarin memuji pelaku UMKM di Bali yang membuat kopi juga dikemas menarik seperti dari bambu atau anyaman. Ini ybag harus ditiru karena di Jepang itu tidak ada," terangnya.
Selain itu, pelaku UMKM di Indonesia juga diminta untuk lebih memperhatikan aspek kebersihan produk, sehingga tidak hanya memperhatikan aspek cita rasa semata. Khususnya di masa kedaruratan kesehatan akibat Covid-19.
"UMKM juga harus bisa menghasilkan barang yang selain enak saja, tapi juga harus bersih dan aman lah. Terutama saat ini (pandemi Covid-19)," tegasnya.
Terakhir, Luhut meminta e-commerce untuk berperan aktif dalam membantu pengembangan skala usaha UMKM melalui berbagai pelatihan secara cuma-cuma.
"Dan saya titip Shopee tolong dibantu training UMKM agar semakin berkembang. Kayak pelatihan di packaging, cara marketing, dan financing itu," tutupnya.
Advertisement