Liputan6.com, Jakarta Masih ingat Mariposa? Film yang dibintangi Angga Yunanda dan Adhisty Zara ini tayang di jaringan bioskop pada Maret 2020. Baru meraih 700 ribuan penonton, Mariposa terpaksa lengser.
Pasalnya, pandemi Covid-19 meluas di Indonesia. Sejumlah tempat hiburan ditutup guna menahan laju wabah termasuk bioskop. Mariposa karya sutradara Fajar Bustomi akan tayang lagi di bioskop 31 Desember 2020.
Baca Juga
Advertisement
Mariposa salah satu film Indonesia paling dicari di Google sepanjang 2020. Film Indonesia lain yang dicari di Google yakni Tilik, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, Milea Suara dari Dilan, dan Bucin.
Tak Pernah Berekspektasi
Merespons fenomena ini, Angga Yunanda tak menyangka. “Luar biasa banget melihat film Mariposa di jajaran trending Google tahun ini bersama film-film yang lain,” beri tahunya.
“Awalnya sih enggak pernah berekspektasi antusiasme teman-teman hingga jadi salah satu yang paling dicari di google,” bintang film Dua Garis Biru dan Sajen menyambung.
Advertisement
Acha dan Iqbal
Mariposa yang diproduksi Falcon Pictures dan Starvision Plus diangkat dari novel berjudul sama karya Luluk HF. Mariposa mengisahkan Acha (Adhizty Zara) yang pindah sekolah demi mengejar mimpi ikut olimpiade sains.
Di sekolah baru, Acha bertemu Iqbal (Angga Yunanda) yang dingin lalu jatuh hati. Acha menceritakan ini kepada sahabatnya, Amanda (Dania Salsabila) dan ibunya (Ersa Mayori).
Banyak Faktor
Menurut Angga Yunanda, banyak faktor yang membuat Mariposa masuk dalam daftar film paling dicari di Google Indonesia tahun ini. Salah satunya, antusiasme khalayak.
Termasuk, fans garis keras novel Mariposa yang getol mencari informasi bahkan jauh sebelum film ini dirilis di jaringan bioskop. Angga Yunanda berharap kembalinya Mariposa ke bioskop disambut publik.
Advertisement
Imbauan Sutradara
“Jadi, banyak faktor yang menyebabkan Mariposa jadi tren di Google,” ia menyimpulkan. Sebelumnya, Fajar Bustomi mengumumkan penayangan kembali Mariposa di bioskop.
“Saya mohon kita menjadi penonton yang bertanggung jawab. Patuhi protokol kesehatan selama di bioskop. Tujuannya agar bioskop tidak menjadi klaster baru. Ini kunci yang menjadi titik terang bagi industri film Tanah Air,” Fajar mengimbau.