Usai MU Lawan City, Solskjaer Harus Ladeni Tantangan 2 Manajer Terbaik Dunia

Dalam empat pertandingan berikutnya Solskjaer akan berhadapan dengan Guardiola, Bielsa dan Ancelotti. Ketiganya disebut-sebut manajer terbaik dunia

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 13 Des 2020, 05:50 WIB
Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer tampak sedih selama pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester United dan Crystal Palace di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Sabtu, 19 September 2020. (Richard Heathcote / Pool via AP)

Liputan6.com, Jakarta Ole Gunnar Solskjaer akan menghadapi masa krusial sebagai manajer Manchester United atau MU sebelum Natal nanti. Dia harus menghadapi tiga manajer dengan nama besar di Liga Inggris dalam periode itu.

Manajer Setan Merah bakal mengadu kecerdasan manajerialnya melawan pelatih dengan koleksi lebih dari 40 trofi utama dan satu lagi banyak dianggap sebagai pendeta tinggi manajemen, meski kekurangan trofi.

Seperti diketahui, laga MU lawan City di lanjutan ajang Liga Inggris 2020/2021, Minggu dini hari WIB (13/12/2020) berakhir imbang.

Liga Inggris mungkin bukan tujuan pilihan bagi para pelatih terbaik dunia. Tapi, itu adalah liga dengan konsentrasi manajer kelas dunia tertinggi.

Jurgen Klopp, Pep Guardiola dan Jose Mourinho mungkin adalah tiga pelatih paling terkenal di dunia sepak bola, sementara Carlo Ancelotti adalah salah satu yang paling berprestasi di dunia modern.

Lalu ada Marcelo Bielsa di Leeds United. Pelatih asal Argentina itu mungkin tidak memiliki daftar penghargaan yang sebanding dengan yang lain, tetapi tidak ada keraguan statusnya sebagai seorang revolusioner dan pengaruh besar pada industri.

Simak Video Menarik Berikut Ini


Gaya Melatih

Pelatih Manchester City Pep Guardiola (kanan) dan manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer saat menyaksikan para pemain mereka bertanding pada laga Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris, Minggu (8/3/2020). Manchester United menang 2-0. (Oli SCARFF/AFP)

Kemudian ada Solskjaer, seorang manajer yang baru memiliki dua gelar Tippeligaen Norwegia di CV-nya. Sejauh ini, masih banyak yang mempertanyakan gaya melatihnya, dan bagaimana dia ingin membawa Manchester United-nya.

Petingggi MU dilaporkan masih terus mendukung Solskjaer sebagai orang yang akan membawa kesuksesan kembali ke Old Trafford. Jika ragu, mereka bisa menunjuk Mauricio Pochettino - murid Bielsa - atau Massimiliano Allegri, pemenang enam gelar Liga Italia dengan dua klub berbeda.


Nama Besar

Striker Manchester City, Sergio Aguero saat digantikan pelatih Pep Guardiola saat bertanding melawan MU pada lanjutan Liga Inggrid di stadion Etihad, Manchester (11/11). Aguero tampil beda dengan gaya rambut di cat pirang. (AP Photo/Dave Thompson)

Tapi mereka tetap yakin dengan Solskjaer dan masterplan Old Trafford-nya. Kekalahan dari RB Leipzig pada pertengahan pekan lalu dan tersingkir di awal Liga Champions memang pukulan telak, tetapi itu hanya membawa United ke jalur yang berbeda.

Dalam empat pertandingan berikutnya Solskjaer akan berhadapan dengan Guardiola, Bielsa dan Ancelotti dalam ujian kredensial lainnya. Tidak diragukan lagi dia bisa mendalangi kemenangan melawan nama-nama terbesar di pertandingan terbesar.


Kalahkan Ancelotti

Pelatih Everton, Carlo Ancelotti (kiri) dan pelatih Leicester City Brendan Rodgers menyaksikan pemainnya bertanding pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di di Goodison Park di Liverpool, Inggris, Rabu (1/7/2020). Everton menang tipis atas Leicester City 2-1. (Peter Powell / Pool via AP)

Solskjaer pernah mencicipi kesuksesan tiga kali dalam empat pertandingan melawan Guardiola musim lalu, dan telah mengalahkan Everton asuhan Ancelotti di Goodison Park musim ini.

Solskjaer juga memastikan kemenangan di Paris melawan PSG asuhan Thomas Tuchel di awal Liga Champions, meski kekalahan di Old Trafford pada akhirnya menjadi bagian dari runtuhnya posisi menjanjikan di Grup H.


Peluang Terbaik

Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer pada laga grup H Liga Champions antara Istanbul Basaksehir dan Manchester United di stadion Fatih Terim di Istanbul, Rabu, 4 November 2020. (Foto AP)

Itu membuat beberapa minggu ke depan menjadi sangat penting bagi Solskjaer. MU akan jadi bagian dari perbincangan untuk perburuan gelar musim ini, dan mengalahkan City sekali lagi hanya akan memperkuat pandangan itu.

Sebaliknya, kekalahan memberi tekanan pada perjalanan ke Bramall Lane yang seharusnya menjadi jaminan tiga poin melawan Sheffield United, dan kemudian reuni dengan Leeds United Minggu depan.

Kemudian tibalah perempat final Piala Carabao di Goodison Park dua hari sebelum Natal. Sebuah trofi pasti akan memuaskan selera United dan Solskjaer dalam jangka pendek dan ini bisa menjadi peluang terbaik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya