Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto melakukan kunjungan kerja ke sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Solo, Jawa Tengah.
Dalam kunjungannya itu Menkes Terawan terlebih dahulu mengunjungi Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso, serta meresmikan Gedung Pelayanan Pengujian dan Kalibrasi serta Gedung Penunjang Pelayanan Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK).
Advertisement
Dalam dua kujungan tersebut, panitia telah menentukan dan menetapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat kepada siapapun yang hadir dalam acara tersebut, termasuk kepada undangan, masyarakat umum serta para awak media massa baik wartawan tulis maupun pewarta foto.
Sebelum acara dimulai panitia sudah mengingatkan kepada semua yang hadir untuk menerapkan 3 M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak).
Bahkan ketika para wartawan foto tanpa sadar bergerombol untuk mengabadikan Menkes Terawan saat menandatangani prasasti LPFK, pihak panitia sudah mengingatkan dan berupaya membubarkan.
Terkait kerumunan sekitar 10 orang awak media di depan Menkes tersebut, Tenaga Ahli Menkes, Andi mengaku menyesalkan awak media yang tidak mau mengikuti protokol kesehatan Covid-19 yang diberikan panitia.
"Teman-teman media sudah kami ingatkan, tetapi mereka memaksa untuk berada ditempat sudut terbaik pengambilan foto. Tidak mau kehilangan momen. Panitia pun kesulitan membubarkan pewarta foto bergerombol. Meski cuma beberepa menit, tetapi itu sedikit mengganggu acara,” ujar Andi.
Andi mengungkapkan, sebenarnya dalam beberapa kesemapatan Menkes Terawan selalu menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan di seluruh lingkungan rumah sakit (RS). Upaya ini sebagai langkah mencegah penularan Covid-19.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Adaptasi Kebiasaan Baru
Menurut Andi, dalam transisi menuju adaptasi kebiasaan baru, Menkes Terawan selalu meminta rumah sakit agar mampu membangun budaya dengan melakukan perubahan pada sistem pelayanan.
Di sisi lain, imbuh Andi, Menkes Terawan juga acapkali mengingatkan media massa memaksimalkan perannya.
"Media menjadi garda terdepan dalam menangkal berita bohong atau hoaks. Sehingga peran media menjadi bantuan besar khususnya bagi pemerintah," ucap dia.
Advertisement