Liputan6.com, Jakarta - Setelah 18 tahun berlalu, Densus 88 Antiteror kembali menangkap seorang buronan teroris bom Bali 1 bernama Zulkarnaen alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman.
Tersangka ditangkap di Gang Kolibri, Toto Harjo, Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Kamis, 10 Desember 2020. Menurut keterangan Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono, tersangka ditangkap tanpa perlawanan.
Advertisement
Argo juga menyebut Zulkarnaen memiliki banyak keterlibatan dalam sejumlah aksi terorisme di Tanah Air. Salah satunya, dia diduga telah menyembunyikan teroris Upik Lawanga alias Taufik Bulaga alias Udin.
Upik Lawanga merupakan kelompok terorisme di Poso, Sulawesi Tengah. Lewat sejumlah aksinya dia dilaporkan telah menewaskan 27 orang dan melukai 92 orang lainnya.
Lantas, apa peran Zulkarnaen saat terlibat dalam serangan bom Bali 1, pada Sabtu malam, 12 Oktober 2002 lalu? Dia menjabat sebagai panglima askari dari kelompok Jamaah Islamiyah.
"Zulkarnain adalah panglima askari Jamaah Islamiyah ketika bom Bali 1," kata Argo.
Berikut sederet fakta ditangkapnya teroris bom Bali 1, Zulkarnaen alias Aris Sumarsono dihimpun dari Liputan6.com:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ditangkap di Lampung
Zulkarnaen yang memiliki nama alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman ini ditangkap di Gang Kolibri, Toto Harjo, Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Lampung.
Dia ditangkap pada Kamis, 10 Desember 2020, sekitar pukul 19.30 WIB.
"Telah dilakukan penangkapan tanpa perlawanan, terhadap tersangka (DPO) pada Kamis, 10 Desember 2020, pukul 19.30 WIB," kata Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono, dalam siaran tertulisnya soal penangkapan teroris, Sabtu, 12 Desember malam.
Advertisement
Rekam Jejak Zulkarnaen
Saat terlibat dalam serangan bom Bali 1 hingga menewaskan 200 orang, Zulkarnaen menjabat sebagai panglima askari dari kelompok Jamaah Islamiyah.
Tak hanya itu, dia juga diduga menyembunyikan teroris Upik Lawanga alias Taufik Bulaga alias Udin.
Selain itu, keterlibatan Zulkarnaen dalam tindak pidana terorisme adalah ikut berperan membuat Unit Khos yang kemudian terlibat bom Bali dan konflik-konflik di Poso dan Ambon.
Unit khos diketahui sama seperti special taskforce.
Pernah Kuliah di Yogyakarta
Argo juga menuturkan, bahwa terduga teroris asal Sragen, Jawa Tengah ini pernah pula menempuh pendidikan pada 1982 di Fakultas Biologi sebuah universitas negeri kenamaan di Yogyakarta.
Advertisement