Liputan6.com, Jakarta Meski sudah pakai masker, risiko penularan virus Corona ketika kita berada di kerumunan tetap ada. Penerapan jaga jarak dan menghindari kerumunan harus dijalankan dengan baik.
Dalam sesi virtual, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan, penggunaan masker yang dibarengi dengan jaga jarak masih menjadi menjadi hal sulit diterapkan.
Advertisement
"Apalagi soal masker ya. Sebagian besar masyarakat memakai masker saat keluar rumah. Tapi tak dimungkiri, masih banyak cara penggunaannya yang tidak tepat ya (misal, dipasang di dagu atau leher)," ujar Reisa, ditulis Minggu (13/12/2020).
"Selain pakai masker, soal jaga jarak. Meskipun masker sudah aman digunakan dengan benar, seringkali dengan alasan kenal teman, saudara langsung mencopot maskernya. Sekalipun memakai masker, apalagi saat kita berada di kerumunan, risiko tertular virus Corona tetap ada."
Reisa mengingatkan, kita tetap harus menghindari berkerumun dan menciptakan kerumunan. "Ya, walau pelaksanaan 3M dengan benar masih menjadi tantangan," ujarnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Jangan Menambah Kasus Baru COVID-19
Reisa juga meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Terlebih lagi akhir tahun 2020 sudah di depan mata.
Di sejumlah lokasi ruang publik, seperti pasar dan kantor sudah terpampang jelas bagaimana protokol kesehatan. Lengkap dengan menyediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun.
"Pandemi COVID-19 sudah berlangsung hampir setahun. Maka, janganlah kita menambah kasus baru COVID-19. Kasus aktit kita semakin tinggi. Saat ini, masih banyak pasien yang dirawat atau isolasi," terang Reisa.
"Waspada, fasilitas kesehatan di rumah sakit bisa kewalahan. Tenaga medis bisa kelabakan dan prestasi kita menyembuhkan pasien akan dipertaruhkan. Kita harus putus penularan COVID-19 sekarang juga.
Advertisement