Resep Bisnis Bisa Bertahan saat Pandemi Covid-19: Segera Go Digital

CEO dan Co-founder DANA Vincent Iswara menyarankan agar UMKM bisa 'jemput bola' dengan masuk ke ekosistem digital.

oleh Athika Rahma diperbarui 13 Des 2020, 20:18 WIB
Pekerja membuat mebel di kawasan Tangerang, Selasa (3/11/2020). Kementerian Koperasi dan UKM mengajak para pelaku UMKM yang telah siap mengekspor untuk memanfaatkan Generalized System of Preference (GSP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Indonesia belum menunjukkan tanda berakhir. Dampak nyatanya dirasakan oleh hampir seluruh lini bisnis terutama UMKM.

Salah satu strategi bertahan, bahkan eskalasi, bisnis kecil dan menengah yang dapat dilakukan ialah memasuki ekosistem digital. CEO dan Co-founder DANA Vincent Iswara mengatakan, sebenarnya, karakter pasar di Indonesia sudah menunjukkan perpindahan (shifting) dari transaksi tunai dan fisik ke transaksi non-tunai.

"Di Indonesia kalau tidak salah jumlah generasi centennialnya sudah lebih dari 53 persen atau hampir 60 persen dan mereka rata-rata online 7 hingga 9 jam sehari," ujar Vincent dalam dalam tayangan UMKM Expo(rt) Billianpreneur 2020 di Vidio.com, Minggu (13/12/2020).

Lanjut Vincent, sesuai survei, 73 persen decision making atau pengambilan seperti keputusan membeli, membutuhkan barang dilakukan melalui platform digital. Oleh karenanya, penting bagi UMKM untuk segera go digital mengingat pasar yang dituju juga sudah melakukan perpindahan pola berbelanja.

Dirinya menyarankan agar UMKM bisa 'jemput bola' dengan masuk ke ekosistem digital.

"Ke depannya kalau sudah seperti itu, kalau go digital sudah gratis dan aman, dari pendanaan dan pencatatan transaksi aman, harusnya tidak ada hambatan lagi," tandas Vincent.

Dalam kesempatan yang sama, CEO dan Co-founder Qasir Michael Liem mengatakan, masuknya UMKM ke ekosistem digital tidak hanya membuat bisnis yang sedang dijalankan mendapat peningkatan profit, namun juga lebih produktif.

Selain itu, resiko yang ditimbulkan juga lebih kecil serta biaya operasional yang dikeluarkan pun berkurang. Ekosistem digital juga memungkinan pelaku usaha memiliki catatan transaksi yang terverfikasi.

"Dan ini tidak hanya bisa meningkatkan profit, namun juga produktivitas untuk membesarkan usaha mereka lebih lanjut," ujarnya.

Saksikan Video Ini


CEO Dana Beberkan Manfaat Go Digital untuk UMKM, Apa Saja?

CEO Dana, Vincent Iswara memberi penjelasan tentang DANA di Jakarta, Rabu(21/3). Layanan ini membuat masyarakat Indonesia berdaya saing dengan kemampuan transaksi nontunai yang transparan, aman, dan efisien. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

CEO dan Co-founder DANA Vincent Iswara membeberkan beberapa keuntungan yang bisa didapatkan jika pelaku UMKM memasuki ekosistem digital.

Vincent bilang, ekosistem digital memang dibentuk untuk mempermudah pelaku usaha menjalankan bisnisnya, dan pada akhirnya, memberikan keuntungan bagi mereka.

"Yang paling penting sebenarnya nggak hanya lebih mudah, tapi kesadaran, bagi pengguna, tuh, apa untungnya, karena pada akhirnya penjual inginnya kan lebih profitable, penjualannya lebih banyak dan lainnya," ujar Vincent tayangan UMKM Expo(rt) Billianpreneur 2020, Minggu (13/12/2020).

Vincent melanjutkan, keuntungan lainnya ialah perluasan pasar. Di marketplace, target sasaran usaha sangat beragam sehingga bisa meningkatkan potensi penjualan. Selain itu, penjualan produk juga bisa dilakukan secara daring tanpa harus tatap muka satu per satu.

Oleh karenanya, dirinya bersama pemain platform pembayaran digital lain ingin memberitahukan kepada masyarakat khususnya pelaku UMKM bahwa go digital mudah dilakukan.

"Makanya kita sebagai pemain digital ingin menyadarkan masyarakat, gampang lho, kalau punya smartphone tinggal unduh (aplikasi) di App Store atau Play Store. Lalu tinggal siapkan KTP, dideteksinya lewat face recognition, dalam waktu sehari bisa jualan secara digital," tandasnya.

Senada dengan Vincent, Managing Director of GoPay Budi Gandasoebrata mengatakan, peran para penyedia platform digital akan memastikan proses transaksi berjalan dengan lancar.

Karena transaksi digital dilakukan secara 'semu', maka harus dilakukan secara transparan, realtime dan akuntabel.

"Bagaimana proses pindah dana dari konsumen ke penjual, atau penjual UMKM ke sesama UMKM ini berjalan lancar, karena ini kan berbeda dari transfer tunai," kata Budi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya