Liputan6.com, Washington D.C- Amerika Serikat telah memulai pengiriman untuk vaksin COVID-19 di wilayahnya, pada Minggu, 13 Desember 2020 waktu setempat.
Pada 13 Desember, truk-truk yang mengangkut jutaan dosis vaksin COVID-19 telah berangkat untuk mengirimkan vaksin tersebut ke sejumlah wilayah di AS - bagian dari operasi logistik besar-besaran yang seharusnya membuat beberapa orang yang rentan divaksinasi pada Senin pagi waktu setempat.
Advertisement
Disebutkan dalam laporan AFP, bahwa vaksinasi akan dimulai di negara bagian yang paling terdampak Virus Corona COVID-19.
Saat truk-truk pengangkut vaksin berangkat dari fasilitas Pfizer di Kalamazoo, Michigan, kendaraan tersebut pun dikawal ke bandara lokal oleh petugas keamanan AS, sebagai tanda betapa berharganya kargo tersebut, seperti dikutip dari AFP, Senin (14/12/2020).
Dua layanan pengiriman paket utama di AS - UPS dan FedEx - kemudian akan mengirimkan pasokan vaksin ke 636 lokasi di seluruh negeri pada 16 Desember 2020.
Sekitar 2,9 juta dosis vaksin Pfizer - cukup untuk memvaksinasi setengah dari banyak orang dalam dua dosis - dikirim dalam kotak berisi dry iceyang dapat menjaga pasokan pada suhu -70 derajat Celcius, yang diperlukan untuk mengawetkan obat.
Para pekerja medis dan penghuni panti jompo di AS akan menjadi di antara mereka yang pertama menerima vaksin COVID-19 dari Pfizer-BioNTech.
Sementara itu, kemungkinan akan membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan untuk semua warga dapat divaksinasi, menurut para pejabat.
"Harapan saya, sekali lagi, pendistribusian vaksin ini terjadi dengan sangat cepat. Mudah-mudahan, vaksinasi bisa (mulai) besok," terang komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan AS Stephen Hahn, kepada CNN.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Pejabat di AS Peringatkan Tetap Terapkan Langkah Pencegahan COVID-19
Beberapa waktu lalu, AS menjadi negara terkini yang memberi lampu hijau pada vaksin COVID-19 Pfizer, mengikuti Inggris dan Kanada.
Vaksin-vaksin COVID-19 akan dikirimkan ke sejumlah wilayah di AS dengan jumlah berdasarkan populasi orang dewasa di setiap negara bagian.
Negara bagian kemudian akan memutuskan secara spesifik bagaimana mendistribusikan vaksin-vaksin itu, namun diharapkan akan tetap mengikuti panduan federal untuk memprioritaskan pekerja medis dan penghuni panti jompo.
Bahkan ketika para ahli kesehatan menyambut baik upaya pencegahan virus yang belum pernah terjadi sebelumnya - dengan vaksin yang dikembangkan, diuji, dan didistribusikan dalam waktu singkat - mereka tetap memperingatkan warga Amerika agar tak lalai dalam mengamati tindakan pencegahan.
"Beberapa pekan ke depan akan menjadi tantangan, saya khawatir," sebut Gubernur New Jersey, Phil Murphy kepada ABC dalam acara "This Week."
"Jadi kami memohon orang-orang untuk tolong, tolong jangan lengah," jelasnya.
Pejabat kesehatan di AS telah meningkatkan kampanye untuk meyakinkan sejumlah besar warga yang meragukan keamanan vaksin.
"Cara kami melihat cahaya di ujung terowongan, cara kami melewatinya, adalah untuk mencapai kekebalan di antara masyarakat, dan itu berarti kami perlu memvaksinasi sejumlah besar warga," kata Hahn.
Dalam sepekan terakhir, AS telah melaporkan lebih dari 1,1 juta kasus baru Virus Corona COVID-19, dan jumlah kematian tambahan yang mendekati 298.000.
Diketahui bahwa, hingga saat ini, AS mencatat jumlah kasus infeksi dan kematian akibat COVID-19 tertinggi di dunia.
Advertisement