Perjuangan di Balik Medali Emas Atlet Renang Down Syndrome Stephanie Handojo

Stephanie Handojo adalah atlet renang penyandang down syndrome yang berhasil meraih berbagai penghargaan di bidang renang.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 14 Des 2020, 18:00 WIB
Stephanie Handojo atlet down syndrome. Foto: Tangkapan Layar Instagram @handojostephanie.

Liputan6.com, Jakarta Stephanie Handojo adalah atlet renang penyandang down syndrome yang berhasil meraih berbagai penghargaan di bidang renang.

Tak hanya perlombaan dalam negeri, gadis yang akrab disapa Fani ini sempat mendapat medali emas di ajang internasional.

“Di cabang renang, Fani memperoleh satu medali emas di World Summer Game Athena tahun 2011,” ujar Fani dalam webinar Konekin, (24/10/2020).

Pencapaian tersebut tidak didapat dengan mudah. Di balik prestasi itu ada berbagai usaha dan perjuangan yang harus dilalui.

Tak tanggung-tanggung, atlet yang mulai fokus berenang sejak usia 8 ini melakukan latihan renang dengan jarak 2,5 km setiap latihan. Pelatihannya sendiri dilakukan 4 kali seminggu pada Senin, Selasa, Rabu, dan Jumat.

Persiapan ini dilakukan secara terus-menerus selama 3 bulan guna mendapatkan hasil maksimal.

Simak Video Berikut Ini:


Cerita Saat Lomba

Sebelum mengikuti kejuaraan di Athena, Yunani, Fani sempat juga bertanding di Singapura , Amerika, dan Australia. Namun, pengalaman paling berkesan baginya adalah ketika perlombaan di Athena.

“Yang paling berkesan saat lomba di Special Olympic World Summer Game di Athena pada tahun 2011, karena Fani hampir kalah tetapi tetap semangat dan berjuang untuk menang.”

Mentor Fani, Nana, menambahkan, saat perlombaan anak didiknya itu hampir mengalami kekalahan karena menjadi perenang yang paling terakhir meluncur ke kolam.

“Atlet lain sudah melaju dengan cepat sedangkan Fani tertinggal cukup jauh, tapi dia tetap berusaha sampai akhirnya menang,” kata Nana dalam acara yang sama.

“Kalau saya mungkin sudah minggir saja karena mengira pasti kalah, tapi Fani tetap melaju, jadi medali emas Fani ini bukan main-main, ini perjuangan.”

Nana juga bercerita, beberapa waktu sebelum lomba tersebut, anak pertama dari tiga bersaudara itu sempat mengalami trauma karena tenggelam di kolam.

“Namun, dengan bantuan pelatih dan mamanya yang juga atlet renang, ia bisa kembali ke dunia renang dan mengukir prestasi. Di akhir, tidak ada yang tidak mungkin jika dengan perjuangan,” tutupnya. 


Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya