Bea Cukai Batam dan Pertamina Resmikan Pusat Logistik Berikat Terminal BBM Pulau Sambu

Pusat Logistik Berikat Terminal BBM Pulau Sambu memiliki lokasi yang sangat strategis di Selat Singapura.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 14 Des 2020, 14:34 WIB
Kepala Kantor Bea Cukai Batam Susila Brata bersama SVP IIO PT Pertamina Arief Sudibyo meresmikan Pusat Logistik Berikat Terminal BBM Pulau Sambu.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kantor Bea Cukai Batam Susila Brata bersama SVP IIO PT Pertamina (Persero) Arief Sudibyo meresmikan Pusat Logistik Berikat (PLB) Terminal BBM Pulau Sambu. Terminal BBM Pulau Sambu merupakan PLB dengan komoditi minyak dan gas bumi pertama di Indonesia. PLB ini diharapkan akan menjadikan Pulau Sambu sebagai penyangga utama kebutuhan BBM di Selat Malaka dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Kepala Kantor Bea Cukai Batam Susila Brata mengatakan, Bea Cukai ingin menjadi bagian dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). "PLB Pertamina Pulau Sambu merupakan salah satu program yang kami ajukan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional," kata Susilo seperti dikutip, Senin (14/12/2020).

PLB  Terminal BBM Pulau Sambu memiliki lokasi yang sangat strategis di Selat Singapura. Letaknya berdekatan dengan Singapura menjadikan PLB Terminal BBM Pulau Sambu sebagai jalur trade flow produk minyak untuk menjadi salah satu trading hub di Asia Tenggara.

Sementara itu Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, dengan diresmikannya PLB ini, Pertamina Fuel Terminal Pulau Sambu telah siap berpartisipasi dan menjadi trading hub di kawasan Asia Tenggara.

"Dengan lokasi yang strategis, PLB  Terminal BBM Pulau Sambu diharapkan dapat turut memajukan perekonomian Indonesia," jeas Nicke. 

Kegiatan ekspor minyak yang dilakukan melalui PLB Terminal BBM Pulau Sambu memiliki peranan penting dalam meningkatkan devisa negara, mengingat semakin banyak barang yang diekspor maka jumlah devisanegara juga semakin tinggi. Hal ini tentunya dapat turut memulihkan perekonomian dan mengurangi dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian.

Perdagangan dunia yang semakin terbuka mendorong Bea Cukai untuk lebih aktif memfasilitasi perdagangan dan industri. Pusat Logistik Berikat merupakan salah satu gagasan dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam memfasilitasi perdagangan dan industri.

Terminal BBM  Pulau Sambu dinyatakan sebagai Pusat Logistik berikat berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-376/KPU.02/2019. Pulau Sambu memiliki lahan dengan luas sekitar 64 Ha.Terminal BBM Pulau Sambu memiliki 21 tangki penyimpanan dan 3 fasilitas Jetty.

Tangki-tangki tersebut digunakan untuk menampung produk minyak yang terdiri dari High Speed Diesel (HSD), BioSolar (B20),dan Marine Fuel Oil sulfur rendah 180 cst (MFO 180).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Upaya Unggulan

PLB Terminal BBM Pulau Sambu merupakan program unggulan Bea Cukai Batam dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Suksesnya ekspor perdana ini merupakan bukti atas dukungan danasistensi yang Bea Cukai Batam berikan kepada Pertamina sejauh ini.

Bea Cukai Batam sebelumnya telah mengunjungi TBBM Pulau Sambu untuk memberikan bimbingan teknis sistem CEISA dan IT Inventory. Saat ini sistem CEISA dan IT Inventory Pertamina telah terintegrasi sehingga transaksi data untuk pelayanan kepabeanan dalam penjualan fuel oil perdanaini dapat berjalan dengan baik.

Ke depannya Bea Cukai Batam dan Pertamina akan terus memberikan dukungan demi kelancaran proses bisnis yang Pertamina lakukan.

CEO Freepoint Commodities Asia, Ouyang Xiuzhang, menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kantor Bea Cukai, "Kita bisa dan harus menjadikan Terminal BBM Pulau Sambu menjadi Terminal BBM kelas dunia dalam waktu yang akan datang.” kata dia. 

Freepoint Commodities Pte. Ltd adalah sebuah perusahaan perdagangan komoditas internasional dan perusahaan investasi, yang bekerja sama dengan Pertamina untuk mengoptimalkan utilisasi Terminal BBM Pulau Sambu.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya