PB IDI: Kami Siap Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin COVID-19

PB IDI menyebut siap jadi yang pertama disuntik vaksin COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 14 Des 2020, 15:17 WIB
Banner Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyebut siap menjadi yang pertama disuntik vaksin COVID-19. Apalagi vaksin Corona menjadi harapan besar untuk menurunkan dan menghentikan penularan virus penyebab COVID-19 itu.

Dalam sesi jumpa pers, Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih menegaskan, IDI mendukung program pemerintah terkait vaksin dan vaksinasi COVID-19. Senada dengan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), bahwa siap menjadi orang pertama disuntik vaksin, IDI pun siap.

"Kalau Bapak Presiden Jokowi siap menjadi bagian yang pertama disuntik vaksin Corona. IDI juga sama. Kami yang dianggap role model (di bidang kesehtan) bersedia dan siap jadi yang pertama disuntik vaksin," tegas Daeng di Kantor Sekretariat PB IDI, Jakarta, Senin (14/12/2020).

"Dengan adanya role model oleh kami, harapannya akan lebih memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap proses vaksinasi COVID-19. Kami sangat bersyukur kalau semua pimpinan, termasuk IDI dan Saya juga mau dan siap disuntik vaksin."

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Role Model agar Masyarakat Tidak Ragu Vaksinasi COVID-19

Seorang petugas medis memberikan suntikan vaksin COVID-19 di Moskow, Rusia, pada 8 Desember 2020. Sejak dimulainya program vaksinasi massal di Moskow pada 5 Desember, sekitar 2.000 orang dari kelompok berisiko tinggi telah disuntik vaksin. (Xinhua/Evgeny Sinitsyn)

Kesediaan IDI dan Daeng yang siap menjadi yang pertama disuntik vaksin Corona sebagai role model agar  masyarakat tidak ragu terhadap vaksinasi COVID-19. Terlebih lagi ada masyarakat yang masuk ke dalam paternalistik.

"Hal penting juga, kita menyadari masyarakat itu ada yang paternalistik. Biasanya mereka tidak hanya sekadar ikut, mau atau mengerti dan paham terhadap suatu hal, melainkan harus diberikan contoh oleh orang yang dianggap pemimpin, orang lebih tua, serta orang lebih memgerti dan paham,"

"Oleh karena itu, adanya role model menjadi contoh, sehingga mereka meniru dan tidak ragu lagi terhadap program vaksinasi COVID-19. Karena program vaksinasi ini penting sekali. Harapan besar untuk menghentikan dan segera menuntaskan pandemi."

Walaupun sudah ada vaksin dan vaksinasi, protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak) tetap harus dijalankan.

"Tentutnya, (kalau hanya vaksin Corona) tidak 100 persen, tapi harus dibarengi dengan pencegahan 3M. Jadi, target pencegahan dan pengendalian COVID-19 berjalan dengan baik," imbuh Daeng.


Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia

Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya