Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal IV-2020 Bisa 0,6 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan prediksi ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2020

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Des 2020, 17:31 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Bp. Airlangga Hartarto. (Foto: Satgas Penanganan Covid-19)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2020 akan mengalami pertumbuhan antara minus 2 persen hingga positif 0,6 persen.

Airlangga mengatakan kontraksi pada kuartal II-2020 memang merupakan yang terendah yaitu minus 5,32 persen. Kontraksi ekonomi kemudian membaik dengan minus 3,49 persen di kuartal III atau tumbuh 5,05 persen secara kuartalan.

“Jika momentum ini kita bisa jaga maka pertumbuhan di kuartal IV diperkirakan minus 2 persen sampai positif 0,6 persen,” ujar dia dalam Bisnis Indonesia Award 2020 di Jakarta, Senin (14/12/2020).

Ia menjelaskan Indonesia memiliki peluang perbaikan ekonomi hingga tumbuh 0,6 persen karena telah terdapat peningkatan permintaan domestik dan keyakinan konsumen yang tercermin dari meningkatnya konsumsi rumah tangga. Serta inflasi 1,59 persen secara year on year (yoy) di November 2020.

Kemudian, beberapa sektor turut memberikan pertumbuhan ekonomi positif seperti pertanian, perkebunan, pendidikan, informasi dan telekomunikasi, kesehatan, serta kegiatan sosial.

“Di samping itu industri pengolahan, perdagangan dan konsumsi yang berkontribusi besar terhadap PDB juga mengalami positif,” tambahnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pasar Keuangan

Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara di pasar keuangan, meski terjadi penurunan, namun indikator Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kembali ke level 5.900 seperti sebelum pandemi covid-19 serta rupiah yang menguat ke Rp 14.100 per USD.

“Kita melihat aliran modal sudah kembali ke Indonesia dan tentu ini merupakan confident yang terus didorong dan menunjukkan aktivitas sektor riil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di 2021,” katanya

Dari segi eksternal, neraca perdagangan menunjukkan tren positif yang berlanjut di 2020, yaitu pada Oktober sebesar USD 3,61 miliar. Sedangkan sejak Januari sampai Oktober sebesar USD 17,07 miliar.

”Itu menunjukkan ketahanan sektor eksternal kita dan kita mendorong optimisme dengan cadangan devisa kita 130 miliar dolar AS menunjukkan sektor keuangan kita memiliki resiliensi yang sama,” pungkas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya