Liputan6.com, Meksiko - Saat melakukan restorasi sebuah bangunan di ibu kota Meksiko pada 2015, para arkeolog menemukan tumpukan tengkorak manusia Aztec yang membentuk sebuah menara. Kini para arkeolog kembali menemukan ratusan tengkorak lainnya setelah menggali banyak bagian dari menara Aztec di bawah pusat kota Meksiko itu.
Institusi Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengatakan, ada 119 tengkorak lainnya yang sudah ditemukan. Dikuti dari BBC, Senin (14/12/2020), menara itu diyakini sebagai bagian dari rak tengkorak di kuil untuk Dewa Matahari, dalam perang dan pengorbanan manusia Aztec.
Disebut sebagai Huey Tzompantli, yakni rak tengkorak yang berdiri di sudut kapel di Huitzilopochtli, pelindung Ibu Kota Aztec, Tenochtitlan.
Advertisement
Suku Aztec, merupakan sekelompok orang yang dominan menggunakan bahasa Nahuatl, sebagian besar di Meksiko tengah pada abad ke-14 sampai abad ke-16. Kekaisaran mereka juga digulingkan penjajah yang dipimpin Spanyol, Hernán Cortés, yakni yang merebut Tenoctitlan pada 1521.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dilakukan Dengan 3 Fase
Struktur yang menyerupai Huey Tzompantli ini menimbulkan ketakutan pada tentara Spanyol, saat mereka mau menyerbu kota. Struktur silinder berada di dekat Katedral Metropolitan besar yang dibangun di atas Templo Mayor, yakni salah satu kuil utama di Tenochtitlan, yang kini menjadi Kota Meksiko.
"Walikota Templo terus mengejutkan kami, dan Huey Tzompantli tidak diragukan lagi merupakan salah satu penemuan arkeolog paling mengesankan dalam beberapa tahun terakhir di negara kami," kata Menteri Kebudayaan Meksiko Alejandra Frausto.
Para arkeolog juga sudah mengidentifikasi dalam tiga fase konstruksi menara, fase ini dimulai antara 1468 dan 1502. Penemuan asli menara itu, mengejutkan para antropolog yang berharap agar dapat menemukan tengkorak prajurit laki-laki muda, namun mereka juga menemukan tengkorak wanita dan anak-anak, maka itu menimbulkan pertanyaan-pertanyaan mengenai pengorbanan manusia pada saat di Kekaisaran Aztec.
"Meskipun kami tidak dapat mengatakan berapa banyak dari orang-orang itu yang menjadi pejuang,namun kemungkinan beberapa dari orang itu adalah tawanan yang ditakdirkan untuk upacara pengorbanan," kata Arkeolog Raul Barrera.
"Kami tahu bahwa mereka semua telah disucikan," tambahnya.
"Lalu, diubah menjadi hadiah untuk para dewa atau bahkan personifikasi dewa itu sendiri," lanjutnya.
Reporter: Romanauli Debora
Advertisement