3 Hal Soal Kabar Wali Kota Surabaya Risma Ditawari Jadi Mensos

Munculnya nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma menjadi Menteri Sosial dibeberkan oleh Plt Ketua DPD PSI Surabaya Yusuf Lakaseng.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 14 Des 2020, 20:30 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Dok Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Tri Rismaharini atau Risma digadang-gadang bakal menjadi Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Juliari Batubara yang kini ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi pengadaan Bansos Covid-19.

Munculnya nama Wali Kota Surabaya itu dibeberkan oleh Plt Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya Yusuf Lakaseng.

"Saya dapat kabar, jika nantinya Ibu Risma ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sosial di Kabinet Indonesia Maju," ujar Yusuf di acara tasyakuran kemenangan pasangan Eri Cahyadi-Armuji di Surabaya, dilansir Antara, Minggu, 13 Desember 2020.

Sementara itu, Risma mengaku menyerahkan segala keputusannya kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mengingat, Risma memang merupakan kader dari partai banteng itu.

"Kamu mungkin yang mendapat tawaran. Yang menawari siapa. Nanti kita lihat, saya ikut Ibu Megawati saja," ujar Risma ketika dikonfirmasi wartawan mengenai isu tawaran Mensos, Senin (14/12/2020).

Berikut 3 hal soal kabar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma digadang-gadang menjadi Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara, dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dibeberkan PSI

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Dok Pemkot Surabaya)

Plt Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya, Yusuf Lakaseng, membeberkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mendapat tawaran menggantikan Juliari Peter Batubara sebagai Menteri Sosial yang tersandung kasus korupsi.

"Saya dapat kabar, jika nantinya Ibu Risma ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sosial di Kabinet Indonesia Maju," katanya di acara tasyakuran kemenangan pasangan Eri Cahyadi-Armuji di Surabaya, Minggu, 13 Desember 2020.

Yusuf semakin yakin kinerja Wali Kota Risma cukup bagus. Terlebih lagi, Risma sudah mengubah wajah Surabaya, bahkan sudah dunia, dilansir dari Antara.

"Di Surabaya, wali kota bisa langsung meloncat ke menteri, tanpa harus menjadi Gubernur Jawa Timur terlebih dahulu. Ini menunjukkan kalau Surabaya itu kota mendunia," jelas Yusuf.

 


Jawaban Risma

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengungkapkan mengenai isu yang berkembang mengenai dirinya mendapat tawaran untuk menjadi Menteri Sosial (Mensos) yang saat ini masih kosong karena ditinggal Juliari Batubara yang tersandung kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kamu mungkin yang mendapat tawaran. Yang menawari siapa. Nanti kita lihat, saya ikut Ibu Megawati saja," ujar Risma ketika dikonfirmasi wartawan mengenai isu tawaran Mensos, Senin (14/12/2020).

Disinggung mungkin cocok jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Wali Kota Risma menjawab tidak pernah bicara seperti itu.

"Tidak. Saya tidak pernah ngomong seperti itu, menjadi Mendikbud. Nanti dilihat saja lah. Yang jelas, ini siapa ya ngomong," kata Risma.

 


Belum Ditawarkan dan Tak Mau Takabur

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) (Foto: Dok Istimewa)

Ditanya belum ada tawaran menjadi Mensos, Risma menegaskan belum.

"Belum ada komunikasi ke arah sana. Ini saja masih Pilkada. Jadi Pilkada belum selesai," kata dia.

Dikonfirmasi apakah sudah ada tawaran dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Wali Kota Risma kembali menjawab belum. "Belum, karena Pilkada belum selesai," ucap Risma.

Akan tetapi, saat ditanya kesiapan jika mendapatkan tawaran itu, Risma mangatakan nanti dilihat dulu.

"Istoghoro dulu. Nanti bisa apa tidak, nanti ngomong iyo iyo tapi ternyata gak iso," ujarnya.

Ketika ditanya mengenai kapasitas menjadi menteri sosial, Wali Kota Risma menjawab siapa yang ngomong.

"Tidak boleh sombong atau takabur. Yang bisa mengukur kemampuan ku itu ya aku sendiri, bukan orang lain," tutup Risma.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya