Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kantor Bea Cukai Banyuwangi R Evy Suhartantyo tutup usia karena terpapar COVID-19 pada 13 Desember 2020 pukul 16.15 WIB di RSI Fatimah Banyuwangi, Jawa Timur.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono membenarkan kabar tersebut. "Iya benar, COVID-19. Pak Evy terdeteksi (COVID-19, red) di Jember,” ujar dokter Widji, saat dihubungi Liputan6.com, Senin, (14/12/2020).
Baca Juga
Advertisement
Ia menuturkan, mendiang Kepala Bea Cukai Banyuwangi Evy Suhartantyo sempat dirawat di rumah sakit (RS) Jember. Evy sempat mengeluh sesak nafas dan batuk. Kemudian dirawat di RS Banyuwangi karena keluarga beliau di Banyuwangi.
"Di Jember dirawat dua hari, dan di Banyuwangi tiga hari. Berdasarkan informasi tidak ada komorbid," ujar dia.
Widji menuturkan, pengobatan sudah dilakukan secara optimal dan maksimal. Hal ini dengan memberikan terapi plasma konvalesen dan obat actemra.
"Penanganan dan pengobatan sudah optimal dan maksimal. Injeksi obat actemra hingga plasma konvalesen. Kondisinya sempat membaik, kemudian esoknya dalam waktu cepat turun,” ujar dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
3M Sangat Penting
Selain itu, Widji mengingatkan kepada masyarakat kalau pandemi COVID-19 masih terjadi. Apalagi saat ini, kasus harian COVID-19 sedang naik secara global dan nasional. Di Banyuwangi, total kasus positif COVID-19 mencapai 3.414 orang.
"Terjadi di Banyuwangi. Ini artinya menjadi keprihatinan masyarakat. Tingkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran dan penularan COVID-19,” ujar dia.
Widji juga meminta masyarakat untuk patuh protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. "3M itu menjadi sangat penting, dan satu-satunya cara menghindari penularan COVID-19,” tutur dia.
Advertisement
Minta Masyarakat Hindari Kerumunan pada Malam Tahun Baru
Terkait pada malam tahun baru, Widji meminta masyarakat menghindari kerumunan. Pihaknya sudah sosialisasikan agar malam tahun baru tanpa konvoi sepeda motor, konser musik, dan kegiatan kerumunan lainnya.
Widji menambahkan, malam tahun baru sebagai momen untuk intropeksi dan perenungan seiring pandemi COVID-19 yang terjadi.
"Sudah imbau kepada camat sebagai pemegang wilayah untuk mulai sosialisasikan agar orang tidak terlanjur buat kegiatan bersifat kerumunan,” tutur dia.