Indahnya Sensasi Negeri di Atas Awan Versi Balangan

Wisatawan disarankan datang pada sore hari sehingga dapat menikmati suasana senja di pegunungan.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Des 2020, 02:39 WIB
Sensasi Negeri di Atas Awan Versi Balangan. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta -  Bukit Balawanai baru-baru ini banyak dibicarakan karena menjadi tempat wisata yang memberikan sensasi berbeda di ketinggian. Bahkan tempat ini sempat viral di media sosial. Terletak di wilayah Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, Bukit Balawanai, objek wisata yang disebut-sebut sebagai negeri di atas awan ramai jadi kunjungan

Sensasi keindahan awan saat pagi memberikan daya tarik tersendiri. Selain itu, jarak tempeh menuju bukit pun tidak begitu jauh. Bisa juga dikatakan cukup bersahabat terhadap fisik. Bukit Balawanai, tepatnya berada di Desa Hauwai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balanganl. Bukit ini masih berada di wilayah pegunungan kampung setempat. Sebagian lahannya pun merupakan milik warga.

Akses wisata ke Bukit Balawanai dibuka sejak beberapa tahun lalu. Bahkan tahun ini, aksesnya semakin dipermudah. Tim Pokdarwis Desa Hauwai mulai menyediakan jalur terdekat dan membuat anak tangga alami menuju ke puncak bukit. Tentunya, Bukit Balawanai tak kalah memberikan daya tarik bagi wisatawan yang datang.

Apalagi kalau waktunya tepat, yakni setelah hujan menjelang subuh. Dimana pagi harinya, pengunjung dapat menikmati negeri di atas awan. Sebagaimana icon dari bukit tersebut.  Anggapan negeri di atas awan untuk Bukit Balawanai memang sudah sangat dikenal. Untuk mendapati ini, wisatawan disarankan menginap. Karena hanya bisa ditemukan pada waktu pagi. Hanya saja tak semua wisatawan bisa beruntung, karena tak jarang kondisi alam pada pagi hari malah ada kabut.

Disampaikan oleh Wakil Pokdarwis Desa Hauwai, Ahmad Gajali, ada tiga waktu yang disayangkan untuk terlewat ketika naik ke bukit, yakni pada senja, malam dan pagi.

"Disarankan naik ke Bukit Balawanai itu sekitar pukul 17.00 wita. Sehingga bisa menikmati senja. Kemudian malamnya dapat melihat cahaya bulan dan bintang serta lampu-lampu wilayah perkotaan dan paling menjadi daya tarik adalah pagi, karena seolah menjadi negeri di atas awan," ucapnya.

Berjuluk Negeri di Atas Awan tentu tak serta merta diberikan pada Bukit Balawanai. Rupanya ada cerita dibalik julukan tersebut, yakni kondisi alam Bukit Balawanai ketika pagi hari. Dari gambaran yang disampaikan oleh Wakil Ketua Pokdarwis Desa Hauwai, Ahmad Gazali atau Utuh, ketika pagi, Bukit Balawanai akan di kelilingi awan. Pemandangan itulah yang membuat julukan Negeri di Atas Awan tersemat pada Bukit Balawanai.

Tentunya, untuk ke tempat ini agar tak menghadirkan kekecewaan, disarankan pada waktu-waktu tertentu. Utuh menyarankan, wisatawan yang datang lebih baik pada sore hari. Sehingga dapat menikmati suasana senja di pegunungan. Tak habis disitu, menginap pun sangat dianjurkan apabila ke bukit ini. Karena pemandangan pada malam hari tak kalah indah.

"Kalau malam hari dari sini bisa menikmati cahaya bulan dan bintang serta lampu-lampu perkotaan," ucapnya. Waktu yang paling ditunggu dan menjadi ikon Bukit Balawanai adalah saat pagi hari. Ya Negeri di Atas Awan bakal muncul pada jam tersebut. Tentunya tergantung bagaimana kondisi cuaca sebelumnya. Apabila subuh atau dinihari hujan, maka wisatawan dapat menikmati negara di atas awan kala pagi.

Sementara, tak jarang juga kabut malah menyertai kehadiran mentari saat dinanti dari Bukit Balawanai. Keberadaan Bukit Balawanai akan dikelola oleh Tim Pokdarwis Desa Hauwai yang diketuai oleh Riansyah. Puluhan anggota dari segala kalangan usia aktif untuk Pokdarewis yang baru dibuat tersebut.

Sensasi Negeri di Atas Awan Versi Balangan. foto: istimewa

Sejumlah upaya promosi dan peningkatan objek wisata alam Bukit Balawanai juga sudah dilakukan. Di antaranya pembangunan gajebo dan pembuatan toilet agar mempemudah pengunjung yang menginap. Sebagaimana bukit pada umumnya, Bukit Balawanai masih terpadu dengan hutan rimba di sekitarnya. Namun juga didominasi oleh kebun karet warga.

Untuk menempuh ke puncak bukit ini, ada jalan setapak yang bisa dilewati kendaraan roda dua. Hanya saja memang tidak disediakan jalan ke puncak, melainkan ada tempat parkir yang sudah dikhsususkan. Dari tempat parkir tersebut, wisatawan akan mendaki sekitar 20 menit untuk jangka waktu pendakian normal.

Saat menuju Bukit Balawanai, disarankan pula memiliki kemampuan berkendara yang mumpuni. Pasalnya jalan yang dilintasi, selain hanya setapak, namun juga area pegunungan dan masih didapati jurang pada sisi jalan. Hanya sebagian jalan di awal masuk menuju bukit yang menggunakan jalan cor, yakni JUT.

Berwisata ke Bukit Balawanai. tak hanya sekadar memicu andrenalin dalam berkendara, melainkan juga melatih fisik dan kesabaran saat mendaki, serta sopan santun dalam bersikap di hutan. Sensasi yang didapat, selain melintas wilayah pegunungan, wisatawan juga akan disuguhkan keindahan alam dari ketinggian.

Tak hanya itu, meski berada di wilayah pedesaan namun akses komunikasi di objek wisata ini pun sangat mendukung. Bahkan pengunjung tetap bisa menikmati jaringan internet 4G yang mendukung interaksi di dunia maya. Sehingga kebutuhan gambar untuk media sosial, baik itu insta story dan lain sebagainya bisa langsung dipublikasikan di puncak. Siaran langsung pun juga bisa dilakukan.

"Koneksi internet disini sangat lancar bahkan sampai 4G. Jadi tidak perlu khawatir kehilangan akses komunikasi sambungan internet saat berwisata alam di Puncak," ucap Utuh.

Tentunya, akses internet yang mendukung di Puncak Balawanai juga memudahkan pengunjung dalam komunikasi jarak jauh. Selain itu memberikan kenyamanan bagi mereka yang selalu ingin menggunakan media sosial atau mencari informasi di internet.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya