Liputan6.com, Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengumumkan penutupan dan aturan jam malam yang bakal diterapkan selama empat hari mulai malam Tahun Baru untuk mengekang penyebaran COVID-19.
Berbicara setelah rapat kabinet hari Senin, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan jam malam akan dimulai pada malam 31 Desember dan berlangsung hingga pagi hari pada 4 Januari. Demikian seperti melansir ABC News, Senin (15/12/2020).
Baca Juga
Advertisement
Bulan ini, pemerintah Turki memberlakukan kembali penutupan akhir pekan serta jam malam di tengah lonjakan infeksi dan kematian. Upaya ini telah berhasil menghindari penguncian penuh sejak awal pandemi untuk menjaga ekonomi negara yang tertekan terus berjalan.
Erdogan juga mengumumkan beberapa dukungan penyewaan untuk bisnis dan berjanji melanjutkan diskon untuk pajak pertambahan nilai.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Kasus Virus Corona di Turki
Statistik kementerian kesehatan hari Senin menunjukkan rekor 229 kematian harian baru yang dikonfirmasi, sehingga total korban tewas menjadi 16.646.
Rata-rata 7 hari dari infeksi yang dikonfirmasi berada di atas angka 30.000, menjadikan Turki salah satu negara yang paling parah terkena di dunia.
Virus Corona telah merenggut lebih dari 1,61 juta nyawa di 191 negara dan wilayah sejak pertama kali terdeteksi di Wuhan, China Desember lalu, menurut Universitas Johns Hopkins AS.
Lebih dari 72,44 juta orang telah terinfeksi virus tersebut dan lebih dari 47,4 juta telah pulih dari penyakit tersebut.
Advertisement