Bikin Resah, Ketua MA Afrika Selatan Sebut Vaksinasi Corona COVID-19 Agenda Setan

Ketua Mahkamah Agung Afrika Selatan, Mogoeng Mogoeng menyampaikan pernyataan kontroversial dengan mengaitkan vaksin Virus Corona COVID sebagai agenda setan.

Oleh DW.com diperbarui 15 Des 2020, 10:35 WIB
Ketua Mahkamah Agung Afrika Selatan, Mogoeng Mogoeng yang menyebut vaksin COVID-19 agenda setan. (AFP)

George Town - Pernyataan mengejutkan terkait vaksin Virus Corona COVID-19 disampaikan Ketua Mahkamah Agung (MA) Afrika Selatan, Mogoeng Mogoeng.

Dalam pernyataaan pada Jumat 11 Desember 2020, ketua MA Afrika Selatan itu menepis kekhawatiran tentang kemungkinan dirinya membahayakan kesehatan masyarakat dengan mengaitkan vaksin Virus Corona COVID-19 dengan "agenda setan".

Sejauh ini Afrika Selatan telah mencatat lebih dari 22.700 kematian akibat COVID-19. Ini merupakan jumlah tertinggi di benua Afrika. Kekhawatiran bahwa orang mungkin menghindari vaksinasi akibat komentar tersebut dengan cepat merebak.

Mengutip DW Indonesia, Selasa (15/12/2020), Afrika Selatan menjadi tuan rumah pertama untuk uji coba vaksin Virus Corona COVID-19 di benua Afrika. Aktivis anti-vaksin banyak yang protes karena beranggapan orang Afrika digunakan sebagai subjek tes.

Mogoeng memang dikenal sebagai sosok yang kerap menunjukkan kereligiusannya saat menjalankan tugas. Pada Kamis 10 Desember, ia berdoa di acara publik dan mengatakan orang-orang harus menghindari vaksin apa pun yang diupayakan untuk memajukan agenda setan.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Juga Video Ini:


Tak Menyesal

Ilustrasi vaksin COVID-19 (Source: Pexels/Artem Podres)

Menanggapi pertanyaan tentang ini pada konferensi pers Jumat untuk merilis laporan pengadilan, Mogoeng berkata, "Jika ada vaksin apa pun yang dengan sengaja dimaksudkan untuk merugikan manusia, vaksin itu tidak boleh ada. Saya menangis berdoa kepada Tuhan untuk menghentikannya."

Mogoeng menambahkan, "Saya tidak berpikir vaksin itu harus wajib... Anda tidak bisa memaksakan vaksin pada orang. Kenapa harus dipaksa?"

Situs berita Sunday Times Daily mengutip profesor virologi Universitas Wits, Barry Schoub, yang juga menjabat sebagai kepala komite penasehat menteri untuk COVID-19, mengatakan: "Sangat disayangkan bahwa seseorang dengan posisi tinggi seperti itu menyesatkan masyarakat. Vaksin adalah bagian utama dari pengendalian epidemi ini dan sangat disayangkan seseorang dengan pengaruh besar seperti itu menentang upaya untuk mengendalikan pandemi. "

Organisasi hak asasi manusia Africa 4 Palestine mengatakan komentar Mogoeng "merendahkan ilmu kedokteran dan posisi Afrika Selatan dalam pendistribusian vaksin".

Tapi Mogoeng berkata dia tidak akan dibungkam. "Saya tidak peduli dengan konsekuensinya. Kita sudah terlalu lama diam, mematuhi aturan."

Afrika Selatan berharap menerima vaksin Virus Corona COVID-19 pertamanya dari skema distribusi global COVAX pada kuartal kedua tahun depan.


Delirium, Gejala Baru COVID-19

Infografis yang menyebut bahwa delirium merupakan gejala baru dari COVID-19, penyakit yang disebabkan Virus Corona SARS-CoV-2, tersebar di media sosial dan grup WhatsApp. (Sumber: Istimewa)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya