Liputan6.com, Singapura - Singapura menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech untuk digunakan di negara tersebut. Pengiriman pertama diharapkan akan tiba pada akhir Desember 2020.
Pengumuman ini menjadikan Singapura menjadi salah satu dari beberapa negara yang pertama kali mendapatkan vaksin COVID-19 Pfizer.
Advertisement
Sebelumnya, Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech, diikuti Amerika Serikat.
"Saya sangat senang memberi tahu Anda bahwa setelah mempelajari bukti ilmiah dan data uji klinis, Health Sciences Authority telah menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech untuk digunakan saat pandemi," kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Dikutip dari Straits Times pada Selasa (15/12/2020), Lee mengatakan, vaksin COVID-10 lainnya diharapkan akan tiba di Singapura dalam beberapa bulan mendatang.
"Jika semua berjalan sesuai rencana, kita akan memiliki cukup vaksin untuk semua orang di Singapura pada kuartal ketiga 2021," kata Lee.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Cahaya di Ujung Terowongan
Lee mengatakan, vaksin COVID-19 akan diberikan dengan dasar sukarela dan akan digratiskan bagi warga negara Singapura dan mereka yang sudah tinggal dalam waktu lama.
Selain itu, Lee sendiri dan beberapa menteri kabinetnya yang berusia lebih tua, akan divaksinasi terlebih dulu untuk menunjukkan keamanan dari vaksin.
Prioritas vaksinasi COVID-19 di Singapura adalah petugas kesehatan, tenaga di garis depan, serta lansia dan kelompok rentan lainnya.
"Sekarang vaksin tersedia, kita dapat melihat cahaya di ujung terowongan," kata Lee seperti dikutip dari AP News.
Namun, komite pakar Singapura dalam pernyataan yang terpisah mengatakan, vaksin Pfizer tidak akan diberkan ke wanita hamil, orang yang memiliki gangguan kekebalan, serta mereka yang berusia di bawah 16 tahun, hingga tersedia lebih banyak data.
Lee mengungkapkan bahwa Singapura telah menganggarkan lebih dari 1 miliar dolar Singapura untuk vaksin. Menurutnya, mereka telah "memasang banyak taruhan" dengan menandatangani perjanjian pembelian di muka dengan para pengembang vaksin seperti Pfizer, Moderna, dan Sinovac.
Advertisement