Liputan6.com, Jakarta- Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pendidikan (UNESCO) menyerukan kepada pemerintah setempat untuk memberikan prioritas kepada guru akses ke vaksin COVID-19.
Badan PBB tersebut mengharapkan guru termasuk salah satu dari mereka yang diutamakan untuk vaksin COVID-19.
Advertisement
Dikutip dari AFP, Selasa (15/12/2020), seruan itu datang ketika Amerika Serikat, negara yang paling terdampak Virus Corona COVID-19, mulai melakukan vaksinasi COVID-19 kepada warganya.
Pemberian vaksin COVID-19 petama di AS, diberikan kepada seorang perawat di New York.
"Saat kami melihat perkembangan positif terkait vaksinasi, kami percaya bahwa guru dan personel pendukung pendidikan harus dianggap sebagai kelompok prioritas," kata Kepala UNESCO, Audrey Azoulay dalam pesan video bersama Kepala organisasi guru Pendidikan Internasional (IE), David Edwards.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
UNESCO: Guru Tetap Berada di Garis Depan Saat Pandemi COVID-19
Selain itu, Azoulay dan Edwards juga mengatakan bahwa ketika sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya ditutup untuk mencegah penyebaran Virus Corona, "guru dan personel pendukung tetap berada di garis depan".
Saat kelas dialihkan secara online, mereka "menemukan kembali cara kami mengajar, kami belajar," kata mereka.
Azoulay pun menambahkan bahwa ketika sekolah dibuka kembali, para guru kembali "dengan berani ke kelas".
Ia juga menekankan bahwa sekolah "tak bisa tergantikan".
UNESCO, yang berbasis di Paris dan IE yang berbasis di Brussel, meminta para guru untuk menjadi yang pertama dalam antrean vaksinasi COVID-19.
Pada akhir 2020, AS berencana untuk memvaksinasi 20 juta orang di wilayahnya. Program tersebut diluncurkan setelah mengeluarkan persetujuan darurat untuk penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech yang lebih dulu sudah digunakan di Inggris.
Advertisement