Liputan6.com, Roma - Andrea Dovizioso jadi favorit bakal menjadi juara dunia MotoGP 2020 menyusul cedera Marc Marquez pada seri pembuka.
Faktor kinerjamya bersama Ducati beberapa tahun sebelumnya jadi pertimbangan. Dovizioso merupakan penantang terkuat Marquez pada periode 2017-2019.
Advertisement
Sayang teori tidak sejalan dengan kenyataan. Dovizioso memang sempat memuncaki klasemen sementara setelah dua seri di Misano.
Namun perlahan dia mulai tercecer dari persaingan. Pembalap berusia 34 tahun itu akhirnya mengakhiri kompetisi di peringkat empat klasemen akhir, defisit 36 poin di belakang pembalap Suzuki Joan Mir.
Konsistensi jadi masalah terbesar. Dovizioso hanya memenangkan satu seri di Austria. Di luar itu dia juga cuma naik podium sekali yakni di Spanyol.
Saksikan Video Dovizioso Berikut Ini
Analisa Ducati
Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti menyebut keterpurukan Dovizioso terjadi karena kombinasi berbagai faktor. Salah satu yang memainkan peran adalah desain ban baru dari Michelin.
"Tentu kami sempat berpikir Dovi bakal bersinar menyusul bencana Marquez. Tapi berbagai alasan, mulai format kompetisi, balapan beruntun, adaptasi motor dengan ban baru Michelin serta gaya membalap, membuat Dovi kesulitan," ungkapnya.
Advertisement
Akhirnya Berpisah
Bekerja sama sejak 2013, Ducati akhirnya melepas Dovizioso selepas 2020. Meski berat, Ciabatti menyebut langkah ini harus diambil.
"Tentu tidak mudah. Dia adalah pembalap tersukses kami sejak Casey Stoner. Namun kami merasa sudah waktunya menempuh jalan berbeda dengan energi baru," pungkas Ciabatti.
Dovizioso di Ducati
Musim-Peringkat Akhir
2013 8
2014 5
2015 7
2016 5
2017 2
2018 2
2019 2
2020 4
Advertisement