Komitmen Pemerintah Genjot Transformasi Digital di Masa Pandemi

Masa pandemi Covid-19 telah mendorong percepatan transformasi digital di Indonesia.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 15 Des 2020, 18:15 WIB
Ilustrasi transformasi digital. Dok: mojix.com

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi pandemi Covid-19 harus diakui telah mendorong transformasi digital di segala sektor. Dengan kondisi ini, Presiden Joko Widodo pun mengatakan pemerintah perlu melakukan percepatan realisasi transformasi digital di Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang IKP, Transformasi Budaya dan Hubungan Antar Lembaga, Rosarita Niken Widiastuti.

"Sesuai arahan Presiden mengenai budaya digital di masyarakat, Presiden menyampaikan Kemkominfo bersama stakeholder melakukan langkah lompatan dalam transformasi digital," tuturnya saat sesi webinar Indonesia Digital Conference 2020, Selasa (15/12/2020).

Menurut Niken, Presiden menyerukan lompatan karena awalnya rencana transformasi digital ditempuh selama 10 tahun. Namun dengan percepatan ini, pemerintah menargetkannya menjadi dua atau tiga tahun.

"Salah satunya adalah melakukan percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital maupun penyediaan layanan internet," tutur Niken menjelaskan.

Selain itu, pemerintah juga mempersiapkan roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis. Baik di sektor pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri, maupun penyiaran.

"Lalu, perlunya percepatan integrasi pusat data nasional, karena saat ini masing-masing kementerian sudah memiliki pusat data, tapi belum ada data terintegrasi," ujar Niken.

Lebih lanjut, Niken menuturkan saat ini pemerintah memang tengah menyiapkan sebuah pusat data untuk seluruhnya. Namun karena pandemi, proses pembangungannya tidak dapat dilakukan saat ini.

Langkah selanjutnya juga adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia di bidang digital. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah regulasi, skema pendanaan, dan pembiayaan segera disiapkan secepat-cepatnya.

Lalu, pemerintah juga menyiapkan regulasi, skema pendanaan dan pembiayaan yang disiapkan secepat-cepatnya.

"Terkait dengan regulasi, pemerintah dalam hal ini Kemkominfo, meliputi penetapan, pengaturan, pengendalian, ini dari tugas kemkominfo. Karena itu, di era digital peraturan ini akan disesuaikan dengan kondisi digital dan era global," tutur Niken menjelaskan. 


96 Persen Pemimpin Perusahaan di Indonesia Fokus ke Transformasi Digital

Pemerintah mulai menciptakan transformasi digital untuk melindungi data kearsipan.

Di sisi lain, Indonesia memiliki ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai US$ 40 miliar yang diperkirakan akan mencapai US$ 133 miliar pada 2025.

Pada masa pandemi ini, Indonesia justru semakin berkeinginan untuk mencapai ambisi digitalnya. Berdasarkan riset Digital Agility Index 2020 dari Workday, sebanyak 96 persen pemimpin perusahaan di Indonesia menempatkan transformasi digital sebagai salah satu prioritas mereka.

Banyak perusahaan juga optimis dengan upaya membangun ketangkasan organisasinya melalui teknologi digital, dengan 64 persen percaya bahwa mereka dapat melampaui perusahaan sejenis jika unggul secara teknologi.

Untuk mendukung transformasi digital perusahaan-perusahaan di Tanah Air, perusahaan penyedia solusi cloud, Workday, mengumumkan akan memperluas ekspansinya ke Indonesia.

Melalui keterangan resmi yang Tekno Liputan6.com terima, Kamis (15/4/2020), kantor Workday di Indonesia akan dipimpin oleh Fitrah Muhammad, yang baru-baru ini ditunjuk sebagai General Manager untuk Workday ASEAN (tidak termasuk Singapura dan Malaysia).

Fitrah sendiri telah memiliki lebih dari dua dekade pengalaman mengelola solusi peranti lunak dan keras untuk perusahaan dengan spesialisasi di implementasi dan konsultasi teknologi.


Pantau Analisis Data

Sistem dan platform Workday yang terpadu diklaim dapat membantu perusahaan di Indonesia memantau analisis data serta pergerakan aktual dari sumber daya manusianya.

Hal ini merupakan fokus Workday sejak dulu, yaitu membantu perusahaan meningkatkan kemampuan dalam mengelola dan merencanakan keperluan sumber daya manusia.

Saat ini, Workday melayani lebih dari 200 pelanggan di Indonesia termasuk perusahaan lokal dan multinasional seperti Gojek, FWD, Unilever, dan Citibank.

Rob Wells, President for Workday Asia menjelaskan ekspansi perusahaan merupakan langkah strategis untuk mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia.

"Indonesia merupakan negara ekonomi digital terbesar di Asia. Dengan situasi seperti ini, penting bagi perusahaan untuk tetap tangkas dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan bisnis yang terus berkembang pesat," ujar Wells.

Ia berharap pihaknya dapat bermitra dengan perusahaan-perusahaan lokal dan global di Indonesia, serta memberikan mereka solusi yang dibutuhkan untuk terus berinovasi kini dan nanti.

(Dam/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya