Liputan6.com, Singapura- Pemerintah Singapura akan membuka jalur perjalanan terpisah baru untuk sejumlah tujuan bisnis, pejabat dan pelancong dari semua negara.
Dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (16/12/2020) langkah itu diambil sebagai bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali sektor bisnis utama di Singapura, yaitu perjalanan dan perhotelan.
Advertisement
Disebutkan dalam laporan Reuters, Singapura telah mengeluarkan dana hingga miliaran dolar dalam upaya untuk melindungi sektor perekonomian dari dampak pandemi Virus Corona COVID-19.
Negara tersebut juga mencoba untuk membuka kembali binis perjalanan internasional, dan kini tengah bersiap menjadi tuan rumah penghelatan tahunan para pemimpin dunia dalam Forum Ekonomi Dunia pada 2021 mendatang.
Singapura akan dapat dikunjungi oleh para wisawatawan pada mingu kedua Januari 2021 melalui jalur baru.
Dalam pernyataannya, Kementerian Perdagangan dan Industri mengatakan bahwa jalur tersebut akan terbuka bagi mereka yang datang untuk tinggal dalam jangka pendek hingga 14 hari.
Saksikan Video Berikut Ini:
Tetap Dijalankan dengan Protokol Kesehatan
Selain itu, langkah tersebut pun akan melengkapi pengaturan lain yang dimiliki Singapura untuk perjalanan bisnis termasuk dengan China, Jerman dan Indonesia.
Dalam aturan terbaru di Singapura, para wisatawan yang datang nantinya diharuskan untuk menaati protokol Kesehatan dan pengujian, serta harus tetap berada dalam "bubble" di fasilitas terpisah.
Seperti contoh saat wisatawan yang diizinkan untuk bertemu dengan warga lokal, maka akan ada pembatas dari lantai ke langit-langit yang memisahkan mereka.
Advertisement