Pemkot Bogor Akan Sulap Lapangan Bola Jadi RS Darurat Covid-19

Dari hasil rapat koordinasi sejumlah pihak Pemkot Bogor menetapkan lapangan bola tepat di samping RS Marzoeki Mahdi sebagai rumah sakit darurat.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 16 Des 2020, 05:32 WIB
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor Bima Arya-Dedie A Rachim (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Bogor batal menyulap Gelanggang Olahraga (GOR) Padjajaran menjadi rumah sakit darurat pasien Covid-19. Hal ini lantaran rumah rumah sakit darurat harus dekat dengan fasilitas kesehatan.

"Rumah sakit darurat salah satu syaratnya harus dekat dengan fasilitas kesehatan untuk memudahkan mobilisasi tenaga kesehatan," kata Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor, Dedie A. Rachim, Selasa (15/12/2020).

Oleh karena itu, dari hasil rapat koordinasi sejumlah pihak Satgas Covid-19, Dinas Kesehatan, direksi RSUD Kota Bogor dan instansi lainnya, Pemkot Bogor menetapkan lapangan bola tepat di samping RS Marzoeki Mahdi sebagai rumah sakit darurat.

"Keputusan hari ini kita mengajukan lapangan bola sebelah RS Marzoeki Mahdi sebagai lokasi rumah sakit darurat Covid-19 Kota Bogor," terang Wakil Wali Kota Bogor ini.

Selain dekat dengan fasilitas kesehatan, lanjut Dedie, lapangan bola yang berada di dalam kawasan RS Marzoeki Mahdi ini sangat ideal untuk dijadikan rumah sakit darurat pasien Covid-19. Sebab, lahannya cukup luas yaitu 4.000 meter persegi.

"Tinggal sekarang kita berkoordinasi dengan pihak kontraktor atau pengembang yang sudah memiliki pengalaman untuk membangun RS darurat," jelas Dedie.

Rumah sakit darurat pasien Covid-19 ini rencananya akan mulai dibangun akhir Desember 2020 dan dijadwalkan rampung dalam kurun waktu tiga bulan kedepan.

"Targetnya bulan ini akan mulai pembangunan, kira-kira penyelesaian dua sampai tiga bulan kedepan," ucap Dedie.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kamar di RS Rujukan Menipis

Sampai hari ini ketersediaan kamar di rumah sakit rujukan di Kota Bogor menipis. Hal ini karena tingginya kasus penularan virus yang terjadi dalam dua pekan terakhir. Setiap harinya, rata-rata sebanyak 50 orang terpapar virus yang berasal dari Wuhan, China itu.

Misalnya di RSUD Kota Bogor, kapasitas tempat tidur di rumah sakit milik pemerintah daerah itu hampir terisi penuh oleh pasien Covid-19. Dari sebanyak 122 tempat tidur, kini sudah terisi 101 unit tempat tidur.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, terjadi penambahan kasus baru positif Covid-19 pada periode, Senin (14/15/2020). Sebanyak 67 orang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. Sedangkan pasien sembuh pada periode sama sebanyak 53 orang dan satu pasien meninggal dunia.

Dengan demikian, total keseluruhan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor sebanyak 4258 orang. Sementara total pasien yang sembuh sebanyak 3326 pasien.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya