Vaksin Corona COVID-19 Moderna Diprediksi Segera Lolos BPOM AS

Setelah Pfizer, giliran vaksin Virus Corona COVID-19 Moderna diprediksi diloloskan BPOM AS.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Des 2020, 09:44 WIB
Uji coba vaksin yang dilakukan Moderna bakal melibatkan 3000 anak pada rentang usia 12-17 tahun. (AFP/Joel Saget)

Liputan6.com, Washington, D.C. - Laporan staf di BPOM Amerika Serikat (Food and Drug Administration atau FDA) memberi dukungan kepada penggunaan darurat vaksin Moderna untuk COVID-19. Ini membuka peluang agar vaksinnya lolos paling cepat pekan depan.

Laporan staf tersebut digunakan untuk briefing komite vaksin BPOM AS yang akan melakukan pertemuan pada Kamis (17/12/2020) untuk meninjau permintaan Emergency Use Authorization (EUA) dari Moderna.

Dilaporkan CNBC, Rabu (16/12/2020), laporan staf FDA melihat hasil uji klinis dan safety data dari Moderna sesuai dengan rekomendasi untuk permintaan EUA vaksin.

Harga saham Moderna langsung naik 1,5 persen setelah kabar itu beredar.

Salah satu anggota komite BPOM yang akan melakukan voting, Dr. Paul Offit, sangat antusias dengan laporan terkait Moderna. Ia mengaku akan mendukung pemberian EUA. Dr. Offit adalah direktur Pusat Edukasi Vaksin di Children's Hospital of Philadelphia.

Moderna meminta persetujuan untuk dipakai warga usia 18 tahun ke atas. Sebelumnya, vaksin Pfizer sudah diloloskan BPOM AS untuk warga 16 tahun ke atas.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Moderna Jalin Kesepakatan untuk Memasok Vaksin Corona COVID-19 ke Singapura

Orang-orang berjalan melewati dekorasi lampu Natal di luar pusat perbelanjaan di sepanjang kawasan Orchard road di Singapura, Selasa (8/12/2020). Mengusung tema Love This Christmas, acara tahun ini lebih sunyi karena aktivitas jalanan dibatasi di tengah pandemi Covid-19. (ROSLAN RAHMAN / AFP)

Moderna menyatakan pihaknya telah menyelesaikan kesepakatan dengan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) untuk memasok vaksin Corona mRNA-1273 ke negara tersebut.

Perusahaan bioteknologi yang berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa perjanjian tersebut untuk mendukung upaya berkelanjutan guna mengamankan akses ke vaksin COVID-19 yang aman dan efektif bagi masyarakat Singapura. 

"Kami menyadari bahwa menangani pandemi Corona yang terjadi secara global ini membutuhkan sejumlah vaksin dan pilihan terapeutik, dan kami bangga atas peran yang dapat dimainkan Moderna dalam upaya global ini," kata CEO Moderna Inc, Stephane Bancel dikutip dari situs Channel News Asia pada Selasa, 15 Desember 2020.

Berdasarkan data dari hasil pengujian fase III yang melibatkan 30.000 relawan di AS menunjukkan bahwa vaksin Corona Moderna memiliki kemanjuran hingga 94,1 persen melawan Virus Corona penyebab COVID-19.

Tidak hanya itu, fase III uji klinis tersebut juga memerlihatkan bahwa vaksin COVID-19 buatan Moderna memiliki tingkat keberhasilan 100 persen dalam mencegah kasus Corona yang parah, kata perusahaan tersebut.

Moderna yang berencana untuk dapat mengirimkan 500 juta hingga satu miliar dosis vaksin dalam setahun mulai 2021, mengatakan tidak ada masalah serius terkait keamanan dari mRNA-1273.

 


Efek Vaksin Corona COVID-19 Moderna

Seorang pengunjung, yang mengenakan masker pelindung di tengah kekhawatiran tentang penyebaran Virus Corona COVID-19, berjalan di sepanjang Merlion Park di Singapura pada 17 Februari 2020. (Roslan RAHMAN / AFP)

Ada pun efek samping yang paling umum terjadi adalah kelelahan, kemerahan, nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, dan tubuh terasa nyeri yang meningkat setelah pemberian dosis kedua tapi tidak berlangsung lama.

Moderna juga mengatakan bahwa vaksin Corona buatan mereka tetap stabil hingga 12 jam pada suhu kamar, dan 30 hari pada suhu dua hingga delapan derajat Celcius, suhu lemari es biasa.

Vaksin COVID-19 Moderna tetap stabil hingga enam bulan apabila disimpan pada -20 derajat Celcius.


Infografis COVID-19:

Infografis 3 Kelompok Harus Dilindungi Saat Jaga Jarak Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya