Liputan6.com, Jakarta - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya mengembangkan sistem Surabaya Intelligent Transport System (SITS) setiap tahun. SITS tersebut untuk mengurai kemacetan lalu lintas kendaraan di jalan-jalan protokol.
Kepala Dinas Perhubungan Surabaya, Irvan Wahyudrajad menuturkan, SITS didukung oleh kamera-kamera pengawas (Closed Circuit Television/CCTV) yang dipasang di hampir semua simpang jalan protokol.
"Melalui sistem ini, kami bisa mengetahui titik kemacetan sekaligus penyebabnya. Bisa mendeteksi dengan cepat kejadian kecelakaan dan kriminalitas. Jadi, tujuan kami bagaimana orang bepergian itu bisa cepat dan tepat waktu, tanpa terkendala macet," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
"Sistem ini terus kami kembangkan setiap tahunnya," ia menambahkan, seperti dilansir dari Antara, Rabu (16/12/2020).
SITS menyimpan data-data lalu lintas dan tangkapan gambar kondisi jalan raya setiap saat. Operasi sistem tersebut dikendalikan dari ruang pusat kontrol SITS di Terminal Bratang, Surabaya.
Irvan mengatakan, warga juga bisa mengakses informasi mengenai kondisi jalan raya melalui SITS Streaming atau SITS CCTV Surabaya dan menjadikannya sebagai acuan memilih jalur agar terhindar dari kemacetan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bantu Penanganan Tabrak Lari dan Kejahatan di Jalan
Dengan dukungan kamera pengawas berbasis sistem pengenalan wajah, ia mengatakan, SITS juga membantu penanganan berbagai masalah yang terjadi di jalan raya seperti tabrak lari dan kejahatan di jalanan.
"Jadi, pelaku akan mudah diidentifikasi ketika tertangkap kamera, karena sistem di kamera ini juga terkoneksi dengan database kependudukan, sehingga pelaku dapat ditindak dengan cepat," ujar dia.
Ia menuturkan, pula dalam upaya mengurangi kemacetan lalu lintas kendaraan di jalan raya, pemerintah Surabaya dalam 10 tahun terakhir terus mengampanyekan penggunaan sarana transportasi umum, termasuk menyediakan layanan Suroboyo Bus.
"Ini salah satu kebijakan Bu Wali Kota untuk menarik perhatian warga Surabaya supaya beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal. Melalui cara ini, maka secara otomatis kita sudah mengurangi beban arus lalu lintas di Surabaya," ujar dia.
Advertisement