Kapasitas Tes COVID-19 Turun 81,9 Persen, Satgas Ungkap Penyebabnya

Testing alias kapasitas tes COVID-19 turun 81,9 persen, Satgas sebut salah satu penyebabnya karena pelaksanaan Pilkada 2020.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 16 Des 2020, 15:30 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan PSBB ketat perlu pertimbangan matang saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (10/12/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Liputan6.com, Jakarta Kapasitas tes COVID-19 (testing) secara nasional pada pekan ini turun menjadi 81,9 persen, yang salah satu penyebabnya karena Pilkada 2020. Padahal, angka testing sempat mencapai puncak pada minggu lalu sebesar 96,35 persen.

Dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, pencapaian testing minggu lalu adalah angka yang relatif sangat tinggi. Meski begitu, pencapain testing pada pekan ini harus menjadi bahan evaluasi.

"Terdapat berbagai hal yang memengaruhi penurunan jumlah testing, seperti pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. Hal ini tentu sangat disayangkan, mengingat kita sudah mendekati target dari World Health Organization (WHO) pada minggu lalu," ungkap Wiku pada Selasa, 15 Desember 2020.

"Selain itu, sudah sepatutnya apapun kegiatan yang ada pada masyarakat harus terus dilakukan secara konsisten sebagai langkah deteksi dini dan kontak terdekat yang positif COVID-19."

Wiku pun meminta para pimpinan daerah untuk melakukan evaluasi dan mencari permasalahan angka testing yang menurun.

"saya meminta kepada pimpinan daerah untuk segera mengevaluasi penurunan jumlah testing yang terjadi. Masalah utama apa yang menjadi penyebab turunnya angka tes COVID-19, segera koordinasikan dengan Satgas di Pusat apabila ditemukan kendala yang sulit diselesaikan," pintanya.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Fokus Testing dan Tracing dari Kasus Positif COVID-19

Warga melakukan tes cepat (rapid test) massal Covid-19 di SDN Petamburan 01, Petamburan, Jakakrta, Jumat (27/11/2020). Rapid test massal ini digelar sebagai langkah petugas dalam melakukan testing, dan tracing setelah adanya kerumunan di Petamburan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menurut Wiku, penurunan testing COVID-19 dapat dijadikan pelajaran bagi pimpinan daerah dalam upaya penanganan COVID-19. Agar jangan sampai kejadian serupa terjadi kembali di masa yang akan datang.

"Penurunan jumlah testing yang cukup drastis ini seharusnya dapat menjadi pelajaran bagi pimpinan daerah dalam upaya penanganan COVID019. Jangan sampai hal serupa terjadi kembali," imbuhnya.

"Lakukan upaya 3T (testing, tracing, treatment) secara konsisten sehingga deteksi dini dan penanganan terhadap pasien COVID-19 dapat berjalan dengan baik."

Bagi daerah-daerah yang sudah memenuhi target testing WHO diharapkan untuk fokus melaksanakan target testing, yaitu testing kepada kontak erat hasil tracing dari kasus positif COVID-19.

"Untuk daerah yang masih belum memenuhi target testing agar segera meningkatkan angka testing," pesan Wiku.


Infografis Cara Klaster Kerumunan Sukarela Tes Covid-19

Infografis Cara Klaster Kerumunan Sukarela Tes Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya