Sekjen PPP: Muktamar IX Jadi Momentum Mengakhiri Dualisme Partai

Arsul Sani mengatakan, momentum Muktamar IX PPP tahun 2020 akan mengakhiri perbedaan atau dualisme di tubuh internal partainya.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 16 Des 2020, 18:46 WIB
Sekjen PPP kubu Romahurmuziy (Romi) Arsul Sani menyerahkan berkas ke anggota Komisioner KPU, Hasyim Ashari di Kantor KPU RI, Jakarta, Sabtu (14/10). PPP kubu Romi mengantar berkas pendaftaran peserta Pemilihan Umum 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan, momentum Muktamar IX PPP tahun 2020 akan mengakhiri perbedaan atau dualisme di tubuh internal partainya.

Dia menyebut, semua pihak sudah sepakat mengakhiri masalah internal di PPP.

"Sebagian besar waktu kami di PPP itu diliputi dengan problem internal. Alhamdulillah kita lakukan Muktamar di Makassar ini semua sepakat mengakhiri perbedaan itu," ujar Arsul dalam konferensi pers daring, Rabu (16/12/2020).

Bentuk bersatunya kedua kubu, salah satunya tercermin dalam susunan panitia pelaksana dan panitia pengarah, kader yang berbeda kubu semuanya dilibatkan.

"Makanya dalam susunan baik dari susunan panitia pelaksana OC maupun SC, panitia pengarah itu juga terdapat teman-teman yang dulu berbeda kubu," ujar Arsul.

Oleh karena itu, Arsul memastikan siapapun ketua umum terpilih harus mampu mengakomodir semua unsur partai atau kubu yang ada di dalam PPP.

"Kalau ketum yang akan jadi ketua formatur akan menyusun kepengurusan, saya yakin kepengurusan ini baik kepengurusan harian akan mengakomodasi semua potensi partai yang ada untuk kebaikan," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tingkatkan Elektabilitas

Menurut Arsul, kepengurunan baru juga harus bisa meningkatkan elektabilitas partai berlambang Kabah itu.

"Tekad kita pengurus yang akan datang adalah pengurus yang akan bekerja yakni dengan kerja-kerja elektoral yang diharapkan mampu meningkatkan elektabilitas PPP di Dapil masing-masing," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya