Liputan6.com, Jakarta Hingga saat ini, realisasi Program Sejuta Rumah telah mencapai 856.000 unit. Angka ini hampir 90 persen dari target yang ditetapkan pemerintah. Sebesar 70 persen akan diperuntukkan bagi kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Dari 856 ribu unit rumah yang telah terealisasi sebagian besar ditunjukkan untuk MBR. Presentasenya sekitar 70 persen," ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Eko Djoeli Heripoerwanto, Rabu (16/12/2020).
Advertisement
Dia memastikan Program Sejuta Rumah terus dilaksanakan agar setiap masyarakat Indonesia dapat memiliki dan tinggal di rumah yang laik huni. Khususnya bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Program Sejuta Rumah masih terus kita lakukan di tengah pandemi (Covid-19) ini. Hal ini dalam rangka penyediaan rumah layak huni, termasuk bagi MBR," tutur dia.
Oleh karena itu, kata Eko, Kementerian PUPR terus mempercepat realisasi Program Sejuta Rumah di sisa-sisa akhir tahun ini agar semakin banyak kelompok MBR yang memperoleh rumah laik huni.
"Kalau kita sih harapannya sekitar 94 persen unit rumah dari target bisa terealisasi ," imbuh dia mengakhiri.
Saksikan Video Ini
Optimis Capai Target
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat, hingga awal Desember 2020, realisasi Program Sejuta Rumah telah mencapai 777.708 unit dari target 900.000 unit rumah.
Program Sejuta Rumah terus dilaksanakan agar setiap warga negara Indonesia dapat memiliki dan tinggal di rumah yang laik huni.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid mengungkapkan, Kementerian PUPR tetap optimistis Program Sejuta Rumah dapat mencapai angka 900.000 unit.
Khalawi menambahkan, bahwa angka capaian 777.708 unit rumah tersebut berasal dari hasil pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 584.474 unit dan rumah untuk non MBR sebanyak 193.234 unit.
"Pada Program Sejuta Rumah ini komposisi pembangunan rumah untuk MBR adalah 70 persen dan sisanya sebanyak 30 persen adalah untuk non MBR," kata Khalawi.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement