Liputan6.com, Inner Mongolia - Misi Chang'e-5 China telah kembali ke Bumi dengan muatan batu dan "tanah" yang diambilnya dari Bulan.
Dikutip dari laman BBC, Kamis (17/12/2020), sebuah kapsul yang membawa bahan-bahan tersebut mendarat di Inner Mongolia tak lama setelah pukul 01:30 waktu setempat, Rabu 16 Desember 2020.
Sudah lebih dari 40 tahun sejak misi Apollo Amerika dan Soviet Luna membawa pulang sampel tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Spesimen baru diharapkan bisa memberikan wawasan baru tentang geologi dan sejarah awal satelit Bumi.
Bagi China, keberhasilan penyelesaian Chang'e-5 juga akan dilihat sebagai demonstrasi lain dari peningkatan kemampuan bangsa di angkasa luar.
Tim pemulihan dengan cepat masuk ke kapsul yang kembali ke Bumi. Misi dari Bulan ini pertama kali ditemukan oleh helikopter menggunakan kamera inframerah.
Chang'e-5 venture milik China ini diluncurkan pada akhir November lalu.
Sebuah wahana yang terdiri dari beberapa elemen dikirim ke orbit di sekitar Bulan. Elemen-elemen ini kemudian dipisahkan, dengan setengahnya turun ke permukaan Bulan.
Saksikan Video Berikut Ini:
2-4 Kilogram Sampel
Sistem pendarat menggunakan scoop dan bor untuk menggali sampel. Tidak jelas seberapa banyak, tapi mungkin dalam kisaran 2-4 kilogram.
Sebuah kendaraan pendakian kemudian membawa material tersebut kembali ke orbit bulan di mana mereka dipindahkan ke modul pengembalian Bumi.
Lalu, digiring pulang oleh elemen keempat dan dilepaskan tepat sebelum harus melakukan penurunan yang berapi-api melalui atmosfer Bumi.
Kembali dari Bulan, Chang'e-5 venture bergerak lebih cepat kembali ke Bumi daripada kapsul lain dari Stasiun Luar Angkasa Internasional lainnya.
Sebelumnya Chang'e-5 venture ditargetkan mengapung dengan parasut ke Spanduk Siziwang di Mongolia Dalam. Ini adalah lokasi yang sama yang digunakan untuk membawa pulang astronot Tiongkok.
Advertisement