Rupiah Berpotensi Menguat Menanti Stimulus AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Kamis pekan ini.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Des 2020, 11:15 WIB
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Kamis pekan ini.

Mengutip Bloomberg, Kamis (17/12/2020), rupiah dibuka di angka 14.121 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.125 per dolar AS. Menjelang siang rupiah berada di 14.124 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.120 per dolar AS hingga 14.124 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 1,86 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.152 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.151 per dolar AS.

"Rupiah masih berpotensi menguat hari ini dengan adanya ekspektasi stimulus fiskal AS dan dukungan kebijakan suku bunga rendah The Fed," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta seperti dikutip dari Antara.

Menurut Ariston, kedua sentimen itu mendorong pelemahan dolar AS dan meningkatkan optimisme pemulihan ekonomi.

Negosiasi stimulus fiskal AS masih berlanjut dan pasar berekspektasi akan dirilis sebelum akhir tahun ini.

"Dan dinihari tadi, The Fed mengulangi pernyataannya untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan dekat level nol dan mempertahankan program pembelian aset untuk menopang pemulihan ekonomi AS," ujar Ariston.

Indeks dolar AS terlihat masih bergerak di level terendah sepanjang 2020 yaitu di kisaran 90-an.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sentimen Dalam Negeri

Petugas menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di Jakarta, Senin (9/11/2020). Menjelang siang, rupiah terus menguat ke level 14.145 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara dari dalam negeri, lanjut Ariston, kebijakan pembatasan aktivitas liburan pada akhir tahun karena peningkatan kasus penularan COVID-19, bisa menahan penguatan rupiah.

Pemerintah akan menerapkan kebijakan pengetatan terukur dan terkendali hanya khusus di Natal dan Tahun Baru. Pengetatan aktivitas masyarakat secara terukur dan terkendali meliputi WFH 75 persen, pelarangan perayaan Tahun Baru seluruh provinsi, dan pembatasan jam operasional mall, restoran, tempat hiburan sampai pukul 19.00 untuk Jabodetabek dan 20.00 untuk zona merah di Jawa Barat Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.180 per dolar AS.

Pada Rabu (16/12), rupiah ditutup melemah 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.125 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.120 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya