Liputan6.com, Jakarta Ibunda Marcus Rahford, Melanie Maynard, bercerita tentang kegetiran yang sempat dialami keluarga mereka. Menurut Maynard, saat striker Manchester United atau MU itu kecil, mereka hidup penuh kesusahan dan bahkan terkadang tidak punya roti untuk anak-anaknya.
Maynard pun harus bekerja ekstra untuk memenuhi kebutuhan mereka. "Saya punya tiga pekerjaan, dan kalau saya tidak melakukannya, kami tidak punya makanan untuk dimasak. Saat itu sangat sulit," kata Maynard dalam sebuah wawancara seperti dilansir dari Standard.co.uk.
Advertisement
Maynard juga mengaku terkadang menghadapi situasi yang sangat sulit sampai-sampai harus menahan lapar demi anak-anaknya. "Kadangkala kami bahkan tidak punya roti untuk dimakan, itu sangat memalukan, tapi memang demikian adanya," beber Maynard menambahkan.
"Jadi Marcus (Rashford) hanya menceritakan apa yang pernah dialaminya dan apapun yang dikatakannya, itu semua keluar dari lubuk hatinya yang paling dalam," kata Maynard.
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Kegiatan Sosial Rashford
Striker MU, Marcus Rashford dikenal sangat aktif dalam gerakan sosial untuk raktat miskin. Belum lama ini, Rashford mengirim surat terbuka kepada perdana menteri Inggris terkait desakan memberlakukan kembali kupon gratis di sekolah selama liburan musim panas.
Menurut Rashford banyak anak-anak kurang mampu yang bergantung pada kupon tersebut. Dalam situasi yang serba sulit di era pandemi virus COVID-19 saat ini, penghapusan kupon tersebut menurut Rashford justru bakal menambah banyak anak-anak yang kelaparan.
Advertisement
Bukan Kelemahan
Rashford dan ibunya telah diundang untuk membicarakan hal ini dalam acara BBC Breakfast. Dalam acara tersebut, Rashford kembali mendesak semua pihak untuk saling membantu.
"Semua perjuangan kecil dan pengorbanan yang Anda buat, itu membantumu lebih menghargai semuanya hingga setidaknya 10 kali lipat, jadi saya pikir itu bukan kelemahan," kata Rashford.
"Saya pikir dalam olahraga Anda harus sesuatu di belakang yang mendorongmu. Ketika Anda berasal dari lingkungan yang penuh perjuangan dan derita, sering kali itu berubah dengan cepat dan menjadi dorongan serta motivasi Anda," beber pemain berusia 23 tahun tersebut.