Liputan6.com, Jakarta - Intensitas hujan yang semakin tinggi pada penghujung tahun. Hal ini membuat para pengemudi harus meningkatkan kewaspadaan di jalan raya. Berbagai langkah antisipasi bisa dilakukan agar konsentrasi saat berkendara tetap terjaga.
Meskipun, saat ini mobil keluaran baru sudah dilengkapi berbagai fitur keselamatan yang lengkap, seperti foglamp dan peredam kabut di kaca, dan salah duanya Peugeot 3008 dan 5008.
Kedua sport utility vehicle (SUV) asal perancis ini, sudah memiliki pengontrol traksi roda yang dapat membantu pada berbagai kondisi jalan, sensor auto wiping yang mendeteksi jika kaca terkena siraman hujan, dan berbagai fungsi lainnya.
Baca Juga
Advertisement
"Fitur Advanced Grip Control yang dimiliki Peugeot 3008 dan 5008 sangat berguna karena Indonesia memiliki kondisi jalan yang sangat beragam, termasuk saat hujan. Kondisi permukaan licin akibat hujan bisa diantisipasi fitur ini," tukas Samsudin, National Technical Advisor Astra Peugeot, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Kamis (17/12/2020).
Selain memanfaatkan berbagai fitur dan teknologi yang disematkan pada kendaraan, kondisi hujan yang sulit diprediksi terutama dengan curah hujan deras maupun disertai kabut wajib dapat dikuasai oleh sang pengemudi.
Pengendara harus secara bijak mengatur kecepatan kendaraan di bawah guyuran hujan. Memperlambat laju kendaraan menjadi opsi terbaik untuk menjaga keamanan dan keselamatan berkendara.
Hal ini untuk tetap menjaga kemampuan bereaksi terhadap kendaraan lain dan juga menghindari aquaplanning yang dapat terjadi jika kecepatan kendaraan terlalu tinggi saat melewati genangan air dan dapat menyebabkan mobil tergelincir.
Adapun kecepatan rata-rata yang aman dan disarankan adalah sekitar antara 30 hingga 50 km/jam dari kondisi normal, tergantung kondisi di lapangan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Nyalakan lampu
Meskipun melaju dengan kecepatan rendah, laju mobil tetap harus terlihat oleh mobil lain terutama yang ada di sekitar. Pastikan lampu besar (headlamp) dan kabut (foglamp) dalam kondisi menyala, agar jarak pandang yang hanya puluhan meter dapat terlihat.
"Saat melaju pada kondisi hujan deras, jangan menyalakan lampu Hazard, karena lampu ini hanya dipakai dalam keadaan darurat. Seperti mengalami kecelakaan lalu lintas atau dalam kondisi mogok," tambah Samsudin.
Hujan dan kondisi berkabut menyebabkan proses pengembunan terjadi di dalam dan di luar kaca. Untuk itu pengemudi dapat memaksimalkan fungsi wiper untuk menghilangkan embun pada bagian luar kaca, serta menyalakan AC agar kaca pada bagian kabin juga tidak mengembun akibat perbedaan suhu.
Usahakan suhu AC disesuaikan dengan kebutuhan agar tidak berembun. Kuncinya adalah tetap berkendara dengan konsentrasi yang tinggi dan tetap berkendara secara bijak dan aman agar sampai pada tujuan dengan selamat.
Advertisement