Liputan6.com, Jakarta PT Pos Indonesia (Persero), Tbk telah menyelesaikan amanat yang diberikan oleh Pemerintah melalui Kementerian Sosial untuk menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) tahap 9 kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Lampung Tengah.
Tugas pembayaran dan distribusi BST kepada KPM di wilayah Lampung Tengah dilakukan melalui kantor-kantor cabang Pos Indonesia dan para Jurus Bayar BST Pos Indonesia yang datang ke rumah-rumah KPM.
Advertisement
Simbolis pemberian bantuan BST Tahap 9 di Lampung Tengah sendiri berlangsung di kantor pos Gunung Sugih, Selasa (1/12) dan dihadiri oleh Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Asep Sasa Purnama dan Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia, Charles Sitorus, Sekretaris Daerah Lampung Tengah, Fahrizal Darmanto.
Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT. Pos Indonesia, Charles Sitorus, mengatakan penyaluran BST di Lampung Tengah di Desa Gunung Sugih, (1/12) lalu sudah mencapai 99 persen.
“Kami PT Pos Indonesia melakukan tugas pembayaran dan distribusinya. Waktu kita melakukan pendistribusian ini, sebenarnya kita juga melakukan pengumpulan data secara tersendiri,” ujar Charles.
Untuk mendukung penyaluran bantuan sosial tunai tepat sasaran, Pos Indonesia melakukan pengumpulan data secara mandiri. Setiap KPM yang datang mengambil bantuan, Pos Indonesia melakukan foto KTP dan KK. Selain bagian verifikasi juga menjadi bahan perbaikan untuk penyaluran tahap selanjutnya.
Tantangan lain dalam penyaluran BST ini adalah medan yang harus ditempuh oleh para Juru Bayar BST Pos Indonesia. Setiap harinya mereka berkendara jauh untuk langsung mengantarkan BST ke para KPM di rumah.
"Jalan lintas yang ke arah wilayah antar kami, seperti karangendah, nambahdadi, wonoharjo itu sangat memprihatinkan jalannya. Karena banyak mobil bermuatan, itu kendala kami," kata Ahmad Yani, Juru Bayar BST - Kantor Pos Indonesia Cabang Bandar Jaya.
"Kalau debu memang kami sebagai Insan Pos sudah biasa. Mungkin jalannya aja yang agak merepotkan kami," tambah Ahmad Yani.
Meskipun medan yang dilalui tidak mudah, Ahmad Yani terus semangat bahkan berharap BST ini dipermanenkan.
"Kami berharap bisa dipermanenkan, Jadi, bukan hanya untuk yang terdampak Covid-19, karena yang dapat BST, orang-orang yang tidak dapat PKH (Penerima Keluarga Harapan), terus bantuan Jompo, lalu disabilitas. Memang orang-orang ini yang tidak dapat bantuan yang itu (BST)," jelasnya.
"Saya berharap bisa dilanjutkan sampai seterusnya, bahkan bisa ditambah untuk bantuan yang lain. Semoga semua masyarakat Indonesia yang kurang mampu bisa merasakan bantuan sosial tunai ini," kata Yani.