Liputan6.com, Jakarta Andi Irfan Jaya mengaku stres saat mendapatkan surat panggilan dari pihak Kejaksaan Agung. Hal ini, sampai membuat dirinya tidak nafsu makan saat ditawari makan oleh teman lamanya yaitu Jaksa Pinangki Sirna Malasari.
Andi Irfan dihadirkan menjadi saksi atas terdakwa Djoko Tjandra di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Kamis (17/12/2020).
Advertisement
"Jawaban saudara nomer 22, bla bla bla, sesampai rumah Pinangki saya ditawarin makan, tetapi saya tidak makan karena saya stres. Memang kenapa saudara stres?" tanya jaksa.
"Namanya ada surat panggilan dari Kejaksaan pak," jawab Andi Irfan.
"Kalau enggak ada apa-apa ngapain juga stres, apalagi di situ temanmu Pinangki, ngapain stres?" tanya jaksa kembali.
"Biasanya saya tidak pernah punya masalah sampai harus dipanggil Kejaksaan pak," jawab Andi Irfan kembali.
"Jadi ada masalah?" tanya jaksa.
"Kan ini menjadi masalah pak," jawab Andi.
"Lah iya, pada waktu itu kan belum ada masalah. Ngapain stres?" tanya kembali jaksa.
"Saya kira pak manusiawi lah pak, kalau orang dipanggil oleh Kejaksaan atau dipanggil oleh Polisi, pasti orang stres," jawab kembali Andi Irfan.
Kemudian, jaksa pun bertanya kepada Andi Irfan terkait apa surat panggilan tersebut yang ditujukan kepada dirinya itu. Namun, Andi Irfan mengaku tak ingat lagi dan hanya mengingat panggilan itu dari pidana khusus sebagai saksi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pertemuan Dengan Pinangki Selama 2 Jam
Selain itu, jaksa bertanya kepada dirinya terkait pertemuan antara dirinya dengan Pinangki selama dua jam. Apa yang saat mereka bicarakan dalam pertemuan tersebut.
"Saya bertanya ke dia, tapi dia beliau memang dalam kondisi sudah kelihatannya depresi, menangis. Saya mencoba menunggu sampai dia tenang," kata Andi Irfan.
"Nangis, saya dengar nangis. Siapa yang nangis?" tanya jaksa.
"Ibu Pinangki," singkat Andi Irfan.
"Tahu, melihat sendiri?" tanya jaksa kembali.
"Iya pak," jawab singkat Andi Irfan.
"Ada dia sampaikan bilang?" tanya kembali jaksa.
"Ya dia mengakunya sekarang ini dia sedang dicari-cari kesalahannya dan dia menangis bagaimana nasib anak saya. Kemudian saya tunggu dia tenang, tapi ternyata dia kelihatannya dia tidak bisa nyambung diajak bicara, makanya saya pamit pulang," jawab kembali Andir Irfan.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka
Advertisement