Liputan6.com, Jakarta - Salah satu usaha Satgas Covid-19 untuk meredam laju kasus positif corona adalah memilih Duta Perubahan Perilaku di masyarakat yang berasal dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah gerakan Pramuka yang aktif mengkampanyekan protokol kesehatan.
Dr Saul Ronald Jacob Saleky, Andalan Asisten Operasi Satgas Pramuka Peduli Penanggulangan Covid-19 mengatakan, pramuka sudah terlibat dalam penanggulangan pandemi sejak awal. Dalam masa adaptasi kebiasaan baru, peran Pramuka sebagai duta perubahan perilaku pun dibutuhkan, mengingat keanggotaan pramuka yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Keragaman anggota kami juga dari anak-anak sampai dengan remaja muda dan dewasa. Ini kesempatan baik bagi Pramuka di Indonesia untuk mengimplementasikan janji pramuka, yaitu ikut serta membangun masyarakat," ucap Saul dalam webinar bertajuk Pramuka Peduli Covid-19, Kamis, 17 Desember 2020.
Saul mengatakan sebagai duta perubahan perilaku, Pramuka bertugas mengampanyekan 3M yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun. Kampanye dilakukan di berbagai daerah, termasuk pasar tradisional, sekolah, sampai lingkungan sekitar.
Sementara itu, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny B. Harmadi mengatakan, jumlah duta perubahan perilaku yang berasal dari gerakan Pramuka 5.674 orang. "Dari sekitar 50.327 duta perubahan perilaku di Indonesia, anggota pramukanya ada 5.674, jadi kurang lebih 11 persen," terang Sonny.
Sonny menambahkan, jelang libur panjang menyambut Natal dan Tahun Baru, pihaknya meminta anggota Pramuka juga ikut aktif mengedukasi masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penghargaan untuk Pramuka
"Jadi, Pramuka ini termasuk andalan kami untuk mengedukasi masyarakat dan kami mohon dalam menghadapi libur panjang ini, anggota Pramuka bisa mengedukasi masyarakat. Jangan sampai di tempat wisata terjadi pelanggaran protokol kesehatan," jelas Sonny.
Belajar dari pengalaman liburan panjang pada akhir Oktober 2020 yang membuat kasus positif corona melonjak tajam, pihak BNPB sangat berharap kejadian itu tidak terulang lagi di masa liburan kali ini.
Kalau para anggota pramuka ini berhasil menjalankan tugasnya dengan baik dan pihaknya telah memonitornya di aplikasi, Sonny menyebutkan mereka berhak mendapatkan tanda kecakapan khusus. Menurutnya, penghargaan ini mirip dengan tugas di Pramuka nika memiliki keahlian khusus atau telah selesai melaksanakan tugas kemudian mereka mendapatkan tanda kecakapan khusus.
"Ini momen yang membanggakan sekali. Yang sudah menjadi duta perubahan perilaku supaya semangat menjadi pahlawan-pahlawan kemanusiaan," tutup Sonny.
Advertisement