Kasus Kematian Covid-19 di Bekasi Meningkat Sejak Awal Desember 2020

Peningkatan terjadi seiring melonjaknya jumlah kumulatif Covid-19 di kota Bekasi tersebut.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 18 Des 2020, 06:45 WIB
Kondisi pemakaman khusus jenazah Covid-19 di TPU Padurenan, Bekasi. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan ada peningkatan kasus kematian akibat Covid-19 sejak awal Desember 2020. Peningkatan terjadi seiring melonjaknya jumlah kumulatif Covid-19 di kota Patriot itu.

"Pada awal Desember 2020 terjadi peningkatan dalam terpaparnya Covid-19, angka kematian dari 1,3 menjadi 1,9, angka kesembuhan dari 96 jadi 93," kata pria yang akrab disapa Pepen itu, Kamis (17/12/2020).

Karenanya ia menekankan kepada kepala perangkat daerah agar lebih meningkatkan pengawasan protokol kesehatan di wilayah masing-masing, khususnya yang berstatus zona merah. Protokol kesehatan 3M harus semakin digalakkan untuk kembali menekan penyebaran virus.

"Yang mengalami zona merah ada 43 kelurahan, walau angka di RW hanya 10 persen dari jumlah jiwa di Kota Bekasi, untuk melakukan sosialisasi penggalakan kembali 3M di masyarakat," ujar Pepen.

Selain itu, lanjutnya, perlu ada pengontrolan dari pihak Puskesmas untuk melakukan tracking masif terhadap orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

"Dan pengontrolan dari kepala Puskesmas untuk terus mentracking keluarga para pasien positif," tegasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Izinkan Perayaan Natal dan Tahun Baru

Meski demikian, Pemkot Bekasi tetap mengizinkan ibadah perayaan Natal dan Tahun Baru, namun dengan protokol kesehatan yang ketat. Jemaat yang hadir dalam ibadah dibatasi maksimal 30 orang, sedangkan sisanya mengikuti secara virtual di rumah masing-masing.

"Jumat ini akan dilakukan rakor bersama pemuka agama, tokoh agama dan Forkopimda untuk memberikan sosialisasi tegas," ucap Pepen.

Sedangkan untuk tahun baru, Pemkot Bekasi akan membuat instruksi untuk meniadakan kegiatan termasuk hotel, tempat hiburan dan wisata, demi mencegah terjadinya kerumunan pada malam pergantian tahun.

Ia juga menegaskan bagi para ASN muslim untuk tidak mengambil cuti pada tahun baru nanti.

"Kecuali yang beragama non muslim atau yang merayakan Natal untuk tetap mengikuti kegiatan ibadah," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya