Liputan6.com, Jakarta - "Ini adalah momen yang tepat," kata Ursula Von der Leyen, presiden Komisi Uni Eropa, pada cuitannyya di Twitter.
Ia memaparkan bahwa vaksinasi Corona COVID-19 akan dimulai di seluruh Uni Eropa pada 27, 28 dan 29 Desember, dua hari setelah Natal.
Baca Juga
Advertisement
Dengan vaksin Pfizer/BioNTech COVID-19 yang sudah diberikan di AS dan Inggris, pengumuman datang lebih lambat dari yang diantisipasi di Uni Eropa.
Namun, European Medicines Agency (EMA) mengatakan dalam siaran pers bahwa badan obat manusianya, Komite Produk Obat untuk Penggunaan Manusia (CHMP), sedang mengevaluasi data yang tersedia dari Pfizer dan BioNTech untuk menyediakan Otorisasi Pemasaran Bersyarat (CMA).
Selain itu, pertemuan CHMP untuk membahas hal yang sama yang semula dijadwalkan pada 29 Desember 2020, telah dilanjutkan hingga 21 Desember 2020, untuk menyimpulkan penilaian, kata pernyataan itu.
Mengingat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech dirintis di Jerman, menjadi sulit bagi para pemimpin Eropa untuk menjelaskan kepada warganya bagaimana AS dan Inggris menyetujui vaksin tersebut sebelum Uni Eropa.
Saksikan Video Berikut Ini:
300 Juta Dosis Vaksin Untuk Uni Eropa
EMA telah menjelaskan bahwa agensi sedang mencari untuk memberikan otorisasi pemasaran bersyarat untuk vaksin tersebut, tidak seperti persetujuan darurat yang diberikan di Inggris dan AS.
EMA mengatakan, otorisasi pemasaran bersyarat membutuhkan data yang kurang komprehensif dari biasanya dan data harus menetapkan bahwa manfaat obat lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan. Pabrikan juga harus memberikan data klinis lengkap di masa mendatang.
Setelah CHMP menyetujui vaksin berdasarkan penilaian pada 21 Desember 2020, EMA diharapkan mengesahkan vaksin untuk digunakan di semua negara UE dan Wilayah Ekonomi Eropa (EEA), kata pernyataan itu.
Hal ini dikonfirmasi oleh juru bicara kebijakan kesehatan Stefan de Keersmaecker dari Komisi Eropa, yang mengatakan, "Segera setelah EMA mengadopsi rekomendasi positif, komisi akan mengambil keputusan yang mengesahkan vaksin di pasaran dalam dua hari."
UE telah memesan 300 juta dosis vaksin untuk negara anggotanya. Ia juga telah menandatangani kesepakatan dengan Moderna, yang vaksinnya saat ini sedang ditinjau oleh otoritas AS dan kesepakatan lain untuk 200 miliar dosis vaksin Covid-19 eksperimental Novavax.
Advertisement