Pakai Swab Antigen, Satgas Covid-19 Minta Pemda Screening Para Pelaku Perjalanan

Menurut Wiku, pemerintah saat ini tengah melakukan langkah antisipasi dengan menyusun kebijakan terkait perjalanan selama periode libur panjang.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 18 Des 2020, 09:23 WIB
Selebaran informasi wajib tes usap terpampang di layanan validasi Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (17/12/2020). Penumpang yang ingin keluar masuk Jakarta wajib untuk melakukan rapid test antigen mulai 18 Desember 2020 - 8 Januari 2021. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, meminta pemerintah daerah menyesuaikan diri melindungi daerahnya masing-masing, dari ancaman Covid-19 pasa masa liburan panjang Natal dan Tahun Baru 2021. Caranya, dengan memastikan kesehatan  mereka yang melakukan perjalanan bepergian.

"Dengan upaya screening melalui swab antigen yang diakui sebagai alat screening Covid-19 oleh WHO (World Health Organization)," kata Wiku Adisasmito, dalam keterangannya pers diterima, Jumat (18/12/2020).

Menurut Wiku, pemerintah saat ini tengah melakukan langkah antisipasi dengan menyusun kebijakan terkait perjalanan selama periode libur panjang. Kebijakan yang tengah disusun ini meliputi syarat testing bagi pelaku perjalanan.

Wiku mengakui, meski terkesan sulit, masyarakat harus menyadari bahwa kebijakan dikeluarkan pemerintah ditujukan melindungi masyarakat dan mencegah lonjakan penularan kasus Covid-19.

"Satgas menghimbau masyarakat dapat patuh, sehingga kebijakan yang dikeluarkan dapat berjalan dengan efektif," harap dia. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kapasitas Tempat Tidur Hampir Penuh

Diketahui, berkaca dari pengalaman libur panjang sebelumnya, lonjakan kasus Covid-19 membawa dampak lanjutan. Seperti, berkurangnya kapasitas tempat tidur yang tersedia di ruang isolasi dan ruang ICU, dimana pada beberapa daerah kapasitasnya sudah terisi diatas 70%. 

Selain itu, dampak lainnya adalah, semakin bertambah pasien, maka tugas para tenaga medis di rumah sakit pun menjadi bertambah berat, dan bertambahnya potensi kasus positif Covid-19 dan korban jiwa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya