Kasus COVID-19 Melonjak, Australia Berlakukan Pembatasan di Perbatasan Jelang Tahun Baru

Pemerintah Australia memberlakukan aturan pembatasan wilayah yang ketat menjelang tahun baru 2021 lantaran tingginya angka kasus COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Des 2020, 15:14 WIB
Warga berjalan di sepanjang Sydney Harbour dengan latar belakang pemandangan Sydney Opera House di Sydney pada 30 Desember 2017 (atas) dan pada 8 Maret 2020. (Saeed KHAN/AFP)

Liputan6.com, Sydney - Negara bagian dan teritori Australia mulai memberlakukan pembatasan perbatasan setelah 28 kasus Virus Corona COVID-19 terdeteksi dari sebuah klaster di pantai utara Sydney, dengan kekhawatiran jumlah infeksi akan meningkat.

"Setiap orang di Sydney harus waspada," kata Perdana Menteri negara bagian New South Wales (NSW) Gladys Berejiklian pada konferensi pers yang diselenggarakan Jumat (18/12/2020) sambil mengumumkan 10 kasus baru, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (18/12/2020).

Otoritas kesehatan khawatir cluster tersebut mungkin telah menyebar ke daerah lain di Sydney, kota terpadat di Australia, karena mereka belum menentukan sumber infeksi.

NSW telah mendesak sekitar seperempat juta penduduknya di pinggiran kota yang terkena dampak di Sydney untuk tinggal di rumah selama tiga hari.

"Kekhawatiran saya adalah kami belum menemukan jalur transmisi langsung dan kami tidak bisa memastikan kami telah memblokir jalur transmisi," kata Kepala Kesehatan NSW Kerry Chant.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Lokasi Transmisi Awal

Pantai Bondi yang kosong setelah pemerintah menutup pantai paling populer di Sydney, Minggu (22/3/2020). Otoritas Australia menutup Bondi Beach lantaran orang-orang mengabaikan larangan pemerintah untuk tidak berkumpul dalam jumlah besar guna menekan penyebaran virus corona. (PETER PARKS/AFP)

Pihak berwenang yakin lokasi transmisi awal adalah dua klub di Pantai Avalon, tetapi pihaknya juga telah menyebutkan lebih dari 30 lokasi transmisi potensial berikutnya, dari bank dan kantor pos hingga supermarket dan apotek, dan menyarankan orang-orang yang telah mengunjungi lokasi tersebut untuk diuji.

Rumah sakit di pinggiran kota yang terkena dampak dan tempat-tempat yang menjadi situs pengujian kemudian telah dibanjiri pengunjung, dengan banyak orang menunggu selama berjam-jam untuk diuji.

Fasilitas umum utama di kawasan pantai utara, seperti kolam renang dan taman bermain, juga telah ditutup dan pengunjung dilarang menggunakan fasilitas perawatan usia.


Hancurkan Rencana Libur Natal

Penumpang tiba di bandara internasional Sydney pada 16 Maret 2020. Australia mengumumkan pada 15 Maret bahwa siapa pun yang tiba di negara itu akan menghadapi 14 hari wajib isolasi diri sendiri, dalam upaya untuk memperlambat penyebaran virus corona. (Photo: AFP / Peter Parks)

Pembatasan perbatasan baru membuat rencana perjalanan Natal ribuan orang menjadi kacau.

Banyak orang berbondong-bondong ke bandara Sydney yang berencana untuk terbang keluar negara bagian, takut akan penutupan perbatasan yang sulit. Beberapa pelancong yang meninggalkan NSW langsung ditempatkan di karantina hotel selama 14 hari ketika mereka mendarat di negara bagian lain.

Negara bagian Queensland dan Teritorial Utara menuntut orang-orang yang telah berada di pantai utara untuk dikarantina selama 14 hari. 

Negara bagian Australia Barat memberlakukan ini pada siapa pun dari NSW. Sementara negara bagian pulau Tasmania dan negara bagian Victoria melarang orang yang telah mengunjungi pantai utara Sydney mulai 10 Desember.

"Pesan saya dengan sangat jelas adalah jika orang-orang berasal dari pantai utara NSW, akan sangat disarankan bagi mereka untuk tinggal di pantai utara dan tidak melakukan perjalanan ke Queensland," kata Perdana Menteri negara bagian Queensland Annastacia Palaszczuk.

Hingga minggu ini, Australia telah melewati lebih dari dua minggu tanpa transmisi lokal, yang memungkinkan sebagian besar negara bagian dan teritori untuk menghapus hampir semua pembatasan jarak sosial.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya