Dukung Pemulihan Ekonomi, Luhut Lobi China Bangun Hotel di Danau Toba

Kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan bilateral antara Indonesia-China akan terus dilanjutkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Des 2020, 15:35 WIB
Kuliner Danau Toba Samosir. (Foto: pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata China, Mr. Zhang Xu mengatakan akan terus berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia dalam rangka pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Salah satunya dengan mendukung pariwisata di Indonesia demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami sepakat untuk terus melakukan kolaborasi internasional guna penanganan dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19," kata Zhang Xu dalam video konferensi di acara Indonesia-China Investment Forum di Danau Toba, Sumatera Utara, Jumat (18/12).

Zhang Xu menambahkan, kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan bilateral antara Indonesia-China juga akan terus dilanjutkan. Hal tersebut juga diamini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia mengatakan kerja sama bilateral ini akan terus terjalin di berbagai sektor.

"Sekarang banyak kerja sama kita dengan Tiongkok. Ke depan masih banyak yang bisa kita kerjasamakan," kata Luhut.

Luhut Tawarkan China Bangun Hotel di Kawasan Danau Toba

Salah satunya lewat sektor pariwisata yang dinilai menjanjikan. Bahkan Luhut menyebutkan akan meminta China untuk membangun satu hotel di kawasan Danau Toba.

"Ini kan salah satu yang bagus, cantik-cantik. Kalau bulan depan mudah-mudahan Menlu-nya kemari. Ini juga kita minta mereka bikin hotel di sini," tutur Luhut.

Luhut mengatakan saat ini pemerintah sangat fokus dalam pemulihan ekonomi nasional terutama dalam bidang pariwisata. Fokusnya ditunjukan dalam pembangunan dari lokasi pariwisata yang ada khususnya Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan Likupang.

Untuk itu, pembangunan infrastruktur menuju lokasi destinasi pariwisata tersebut terus dikebut. Tujuannya agar akses menuju lokasi menjadi lebih baik.

"Pembangunan infrastruktur akan dikerjakan terutama yang menyambungkan area distribusi, ada juga untuk akses pariwisata,” kata dia.

Selain itu, dia menambahkan, bila memang perekonomian sudah membaik khususnya di bidang pariwisata, maka akan ada lapangan pekerjaan baru yang bisa bermanfaat bagi kemajuan ekonomi Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jembatan Penghubung Sumatera-Pulau Samosir di Danau Toba Mulai Konstruksi

Keindahan Danau Toba. (Bola.com/Pixabay)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pekerjaan konstruksi Jembatan Aek Tano Ponggol di Sumatera Utara (Sumut) dengan panjang total 294 meter.

Pembangunan jembatan ini untuk mendukung pengembangan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas/Destinasti Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dalam rangka mendorong peningkatan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu, baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

"Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional," kata Menteri Basuki, Rabu (2/12/2020).

Pembangunan Jembatan Aek Tano Ponggol oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Sumatera Utara akan menghubungkan pulau Sumatera dengan pulau Samosir.

Selain pembangunan proyek jembatan, telah dilakukan pula pekerjaan pelebaran alur Tano Ponggol oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) dari 25 meter menjadi 80 meter sepanjang 1,2 km sehingga dapat dilewati oleh kapal pesiar.

Tano Ponggol merupakan satu-satunya akses darat untuk menuju Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba. Desain jembatan tersebut akan mengadposi kearifan lokal adat Batak dengan perkiraan ketinggian ideal jembatan sekitar 8-9 meter dari permukaan danau.

Tipe struktur jembatan yang digunakan adalah cable stayed dengan tiga tiang tungku tersebut dan dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero) Tbk bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2020-2022 senilai Rp 157 miliar.

Rencananya Jembatan Tano Ponggol tersebut akan memiliki 2 lajur. Dengan desain baru jembatan, tentunya akan menjadi ikon baru di Danau Toba yang selalu menjadi daya tarik dan pusat pertumbuhan ekonomi di pesisir Danau Toba. 


Infografis Pilihan

Infografis riwayat kecelakaan di Danau Toba (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya