Liputan6.com, Jakarta - Emiten asuransi PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) mulai mencatatkan peningkatan laba bersih pada kuartal III 2020 setelah kinerja perseroan terdampak oleh pandemi.
Tugu Insurance masih mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp235,1 miliar hingga akhir September 2020, meningkat dibandingkan dengan triwulan II-2020 yang mencapai Rp98,42 miliar.
Advertisement
"Perusahaan kami memang turut mengalami dampak atas krisis global pandemi COVID-19, namun kami sangat bersyukur bahwa kerja keras kami masih menghasilkan pencatatan laba maupun kinerja yang positif," kata Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna dikutip dari Antara, Jumat (18/12/2020).
Perolehan kinerja positif tersebut, lanjut Indra, berkat kerja keras anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang itu dalam mempertahankan pembaruan bisnis dengan rasio rugi yang baik dan melakukan efisiensi beban usaha secara lebih optimal.
Laporan posisi keuangan perusahaan juga masih kuat dengan nilai aset konsolidasian per September 2020 tercatat Rp20,2 triliun dan ekuitas sebesar Rp8,39 triliun dengan Risk Based Capital (RBC) sebesar 396,8 persen, masih jauh diatas ketentuan minimal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) IKNB yang sebesar 120 persen.
Hingga periode triwulan III-2020, Tugu Insurance mencatakan pencapaian secara konsolidasian yakni premi bruto sebesar Rp4,57 triliun, hasil underwriting sebesar Rp388,41 miliar dan hasil investasi sebesar Rp218,5 miliar.
Indra menuturkan, kinerja tersebut meningkatkan outlook perseroan menjadi “Stable” disamping mempertahankan selama lima tahun berturut-turut rating internasional “A- (Excellent)” dari A.M. Best, yang merupakan lembaga pemeringkat global di bidang perasuransian.
Saat ini Tugu Insurance masih menjadi satu-satunya perusahaan asuransi umum nasional yang memiliki predikat Rating Internasional “A- (Excellent)” dari A.M. Best.
"Peringkat ini mencerminkan posisi keuangan Tugu Insurance yang sangat kuat, didukung oleh operasional bisnis yang kuat dan manajemen risiko yang memadai," ujar Indra.
Fokus strategi Tugu Insurance masih sesuai dengan komitmen saat Initial Public Offering (IPO) pada Mei 2018 lalu yaitu optimalisasi bisnis korporasi dan komersial, pengembangan bisnis retail dan perluasan bisnis asuransi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Segmen Ritel
Kontribusi segmen ritel dalam portofolio induk perusahaan telah mencapai porsi sebesar 8,1 persen pada September 2020, dengan total premi bruto sebesar Rp214 miliar.
Segmentasi ritel berasal dari lini bisnis asuransi kendaraan bermotor, kecelakaan diri, kesehatan dan rumah tinggal, dimana kontribusi terbesar masih dari produk asuransi kendaraan bermotor sebesar 67 persen.
"Produksi premi kendaraan bermotor pada triwulan III-2020 telah tercatat Rp144,1 miliar atau naik 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang didominasi oleh premi dari kendaraan roda empat. Adapun pertumbuhan premi kendaraan bermotor tersebut masih cukup baik mengingat data penurunan penjualan mobil ritel dari Gaikindo menunjukkan penurunan sebesar 47 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Indra.
Indra menambahkan, emiten berkode saham TUGU itu terus melakukan eksplorasi terhadap produk dan layanannya untuk bisa mengambil kesempatan memberikan perlindungan pada bisnis-bisnis yang baru bertumbuh baik di sektor korporasi maupun ritel terutamanya di era kenormalan baru.
Bersama Tugu Group maupun Pertamina Group, Tugu Insurance selalu mengedepankan sinergi bisnis untuk saling melengkapi kebutuhan masyarakat Indonesia.
"Digitalisasi proses secara internal akan terus ditingkatkan Tugu Insurance, secara konsisten kami terus berinovasi dalam berbagai hal terutamanya teknologi untuk memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan serta kepuasan bagi para pelanggan pada saat bertransaksi. Sebagai contoh adalah proses pembelian hingga klaim asuransi kendaraan bermotor yang saaat ini sudah bisa dilakukan secara seamless menggunakan mobile application," ujar Indra.
Advertisement