Liputan6.com, Luwu - YS (17), seorang siswa sekolah menengah kejuruan di Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan tewas usai menenggak racun hama pada Kamis (17/12/2020). Dia nekat bunuh diri lantaran kecewa kekasihnya menolak datang ke rumahnya untuk bertemu orangtuanya.
"Iya betul kejadiannya kemarin," kata Kapolres Luwu, AKBP Fajar Dani kepada Liputan6.com, Jumat (18/12/2020).
Baca Juga
Advertisement
Fajar menjelaskan, alasan pelajar itu nekat meminum racun hama terungkap setelah pihak kepolisian meminta keterangan dari orangtua korban. "Setelah kami gali informasi dari ibu korban, terungkap kalau dia kecewa lantaran pacarnya menolak datang ke rumahnya setelah dibujuk berulangkali," ucapnya.
Sesaat sebelum ia ditemukan meregang nyawa karena menenggak racun hama, ibu pelajar itu sempat mendengar kalau YS mengancam pacarnya melalui sambungan telepon. Ia mengancam akan meminum racun jika pacarnya itu tak datang ke rumahnya.
"Orangtuanya sempat dengar dia menelepon, katanya dia akan minum racun kalau pacarnya tidak datang," jelas Fajar.
Ibu YS pun langsung bergegas menyembunyikan seluruh racun hama yang berada di sekitar rumahnya, namun sayang ada satu bungkus yang ketinggalan. Racun hama itulah yang kemudian digunakan oleh YS untuk mengakhiri hidupnya.
"Sekitar pukul 10.00 Wita, ibu korban masuk ke dapur dan melihat anaknya sedang meminum racun," imbuh Fajar.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Dilarikan ke Puskesmas
Sontak ibu YS pun berteriak meminta tolong melihat anaknya terkulai lemas setelah racun yang ditenggaknya bereaksi dengan cepat. Sejumlah warga pun sempat berusaha mengeluarkan racun yang diminum YS dengan cara menekan perutnya.
"Lalu kemudian warga memberikan pertolongan dengan cara menindis perut korban dan racun yang diminumnya sempat keluar," Fajar menerangkan.
Melihat YS yang tak kunjung sadarkan diri, YS kemudian dilarikan ke Puskesmas terdekat. Namun nahas nyawa pelajar kelas XI SMK itu tak tertolong usai racun itu menjalar ke seluruh tubuhnya.
"Menurut orangtua dan keluarga korban, mereka sepakat bahwa rencananya korban akan dimakamkan pada hari Senin tanggal 21 Desember 2020," ungkap Fajar.
Orangtua YS pun merelakan kepergian putranya untuk selama-lamanya. Ia juga mengaku tidak akan menuntut siapapun atas kejadian tersebut, termasuk kepada kekasih anaknya itu.
"Pihak keluarga ikhlas. Bagi mereka ini sudah takdir," jelasnya.
Advertisement